PM Israel Telah dilengserkan, Ini Serangan Benjamin Netanyahu

PM Israel Telah dilengserkan, Ini Serangan Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri rapat kabinet khusus pada kesempatan Hari Yerusalem, di Yerusalem, Minggu, 9 :Mei 2021.(Foto: AP PHOTO/AMIT SHABI)

METROSIDIK.CO.ID, TEL AVIV — Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melancarkan serangan, setelah dia resmi dilengserkan.

Kekuasaan Netanyahu berhenti di angka 12 tahun, setelah Knesset (Parlemen Israel) menggelar voting pada Minggu (13/6/2021).

Dalam pidato terakhirnya, Netanyahu berjanji akan terus berjuang untuk menggulingkan pemerintahan Naftali Bennett.

“Setiap hari, saya akan melawan pemerintahan sayap kiri berbahaya ini. Dengan bantuan Tuhan, perjuangan ini akan terjadi secepat mungkin,” kata dia.

Baca juga  Presiden Palestina Minta AS Desak Internasional Untuk Akhiri Pendudukan Israel

Benjamin Netanyahu memberikan peringatan kepada Iran, Hamas, Hezbollah, sebelum mengakhiri pidato dengan kalimat bahasa Inggris “We’ll be back soon (kami akan kembali secepatnya”.

Mantan PM Israel yang akrab disapa Bibi itu berbicara lebih dari 30 menit, mengoceh daftar prestasi yang dibuatnya selama menjabat.

Dilansir Times of Israel, dia menyerang Naftali Bennett dan bersumpah akan memimpin oposisi secara agresif.

Dia menyebut Partai Yamina yang dipimpin Bennett dan Partai Harapan Baru sebagai “sayap kanan palsu”.

Bibi menuding dua partai itu sudah mengkhianati kehendak rakyat, karena bergabung bersama sayap kiri, tengah, dan partai Arab.

Baca juga  Serangan Israel membunuh dokter yang merawat pasien Covid, 'Kematiannya adalah malapetaka'

Netanyahu mengeklaim Bennett, mantan sekutunya, tidak akan bisa menahan ancaman yang diberikan Iran.

“Saya mendengar apa yang Bennett katakan. Saya khawatir karena ucapannya itu kerap bertolak belakang,” paparnya.

“Dia akan melawan Iran dengan cara yang sama saat dia berdialog dengan Yair Lapid (Pemimpin Partai Yesh Atid), Buruh, dan Ra’am,” lanjutnya.

Mantan PM berusia 71 tahun tersebut berujar, Bennett tak punya kemampuan, dukungan internasional, maupun pertahanan untuk melawan Iran.

“Di antara perbedaan antara kami dan mereka (Bennett), ini yang paling penting dan mengkhawatirkan bagi masa depan Israel,” paparnya.

Netanyahu menuturkan, dia menghendaki pemerintah “Negeri Zionis” bisa tegas menolak AS berkaitan isu yang mengancam keamanan mereka.

Baca juga  5 Orang Ditembak Dalam Insiden di Stasiun Kereta Bawah Tanah New York

Dia merujuk kepada pidato kontroversial saat hadir dalam sidang paripurna di Kongres AS, 2015 silam.

Saat itu, pemimpin Partai Likud tersebut menentang perjanjian nuklir Iran. Membuatnya diboikot sejumlah politisi Partai Demokrat.

“Siapa yang akan melakukannya sekarang? Perdana Menteri Yair Lapid? Pemerintahan ini tidak akan mampu menentang AS,” ujar dia.

Dia beralih menyerang pemerintahan Presiden Joe Biden, yang berusaha menyelamatkan perjanjian nuklir 2015.

Benjamin Netanyahu juga menentang upaya Washington untuk membuka kembali Konsulat AS di Yerusalem Timur yang melayani warga Palestina.

“Saya berkata kepada teman AS kita, silakan buka konsulat. Tapi di Abu Dis! Jangan di Yerusalem yang berdaulat,” kata dia.

 

 

jasa website rumah theme

Pos terkait