Airlangga: Kenaikan plafon KUR bakal jadi katalis pemulihan ekonomi Indonesia

Airlangga: Kenaikan plafon KUR bakal jadi katalis pemulihan ekonomi Indonesia
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

METROSIDIK.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, untuk membantu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), kini pemerintah meningkatkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa jaminan dari Rp 50 juta ke Rp 100 juta.

Menko berharap kebijakan tersebut mampu mendorong pemulihan ekonomi sehingga di akhir tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai target 4,5%-5,3% year on year (yoy).

“Pemerintah menetapkan beberapa perubahan kebijakan KUR, salah satunya yaitu perubahan skema KUR tanpa jaminan yang awalnya tertinggi adalah Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta,” kata Airlangga saat Konferensi Pers, Rabu (5/5).

Dia menambahkan, peningkatan plafon tersebut merupakan respon atas antusiasme yang tinggi dari para pelaku UMKM akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah dan juga harapan pemulihan usaha UMKM.

Periode pemberlakuan tambahan subsidi bunga KUR diperpanjang selama 6 bulan mulai dari 1 Juli 2021 hingga 31 Desember 2021.

Baca juga  Ketahanan Pangan di Anambas di Perkirakan Cukup Untuk 3 Bulan

Airlangga menyebutkan pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp 4,39 triliun untuk perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR selama jangka waktu tersebut.

Tambahan ini membuat total kebutuhan anggaran tambahan subsidi bunga KUR tahun 2021 menjadi Rp 7,84 triliun. Pemerintah juga memutuskan untuk menambah plafon KUR 2021 dari Rp 253 triliun menjadi Rp 285 triliun.

Adapun secara keseluruhan, realisasi penyaluran KUR sejak Januari 2021 sampai dengan 29 April 2021 telah mencapai sebesar Rp 82,56 triliun setara 32,63% dari target tahun 2021 sebesar Rp 253 triliun.

Baca juga  Target-target Ekonomi Jokowi yang Meleset, Ada Bonus di Era Pandemi

KUR itu telah diberikan kepada 2,28 juta debitur sehingga total outstanding KUR sebesar Rp 252,92 triliun dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) sebesar 0,71%.

 

 

 

Sumber: Kontan.co.id

 

jasa website rumah theme

Pos terkait