METROSIDIK.CO.ID, JAKARTA — Harga kedelai global di awal bulan Mei ini terlihat menguat dibandingkan dengan April. Meski begitu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya menjaga agar harga kedelai di tingkat perajin dan harga tahu tempe tetap stabil.
Berdasarkan Chicago Board of Tarade (CBOT), harga kedelai dunia penyediaan Mei 2021 berada di level US$ 15,42 per bushels. Harganya naik sekitar 8,12% dari penyediaan April yang berada di US$ 14,26 per bushels.
“Kenaikan harga kedelai impor di tingkat perajin tahu dan tempe disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat masih belum memasuki masa panen sehingga berdampak pada tingginya harga kedelai saat ini,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (5/5/2021).
Meski harga kedelai impor meningkat, Oke bilang bahwa pemerintah berupaya menjaga harga kedelai impor di tingkat perajin tahu dan tempe pada kisaran harga Rp 9.700 per kg dan di tingkat gudang importir Rp 9.400 per kg hingga Rp 9.600 per kg.
Ini dilakukan agar harga tahu dan tempe masih bisa dijaga stabil oleh perajin, di mana untuk harga tahu sebesar Rp 650 per potong dan tempe Rp 16.000 per kg.
Dia menambahkan, harga kedelai di tingkat perajin pada kota-kota besar dan sentra produksi utama kedelai masih terjaga di bawah Rp 10.000 per kg. Adapun, bila terdapat harga kedelai di atas Rp 10.000 per kg di beberapa daerah, hal tersebut dipengaruhi tambahan ongkos kirim dari titik distributor.
Lebih lanjut, Oke memastikan Kemendag akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik penurunan maupun kenaikan. Ini untuk memastikan harga kedelai di tingkat perajin serta harga tahu dan tempe di pasar masih pada tingkat yang wajar.
Meski ada kenaikan harga kedelai dunia, Oke juga memastikan stok kedelai saat ini masih cukup memenuhi kebutuhan nasional. Kemendag juga berupaya menjamin stok kedelai jelang Lebaran 2021 mencukupi kebutuhan industri perajin tahu dan tempe nasional.
Para importir yang memiliki stok kedelai juga diminta untuk terus memasok kedelai secara teratur kepada perajin tahu dan tempe anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) di seluruh Indonesia.
“Produksi tahu dan tempe diharapkan dapat terus berjalan khususnya untuk periode Idul Fitri 2021, sehingga masyarakat masih tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga terjangkau,” pungkas Oke.
Sumber: Kontan.co.id