JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi masalah serius yang menjadi perhatian utama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Masalah lainnya tak kalah berat terkait pencemaran lingkungan.
“Persoalan-persoalan yang masih menjadi perhatian besar masyarakat dan kami lihat juga adalah kebakaran hutan dan lahan, ini masih menjadi tantangan bagi kita,” kata Dirjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK, Rasio Ridho Sani. Demikian dikutip dari Antara, Senin (27/12).
Mengacu data Ditjen Gakkum LHK KLHK, dalam rentang 2015-2021 terdapat total 8.152 potensi permasalahan lingkungan hidup dan kehutanan. Kebakaran hutan dan lahan memiliki jumlah terbesar dengan total 2.118 potensi. Disusul pencemaran lingkungan 1.641 dan perambahan kawasan hutan dengan 1.295 potensi.
Lokasi dari potensi permasalahan itu juga tersebar di berbagai titik di seluruh Indonesia.
Ia menjelaskan, terdapat tren naik turun baik dari berbagai kasus yang ada dalam rentang tersebut. Salah satunya karena faktor dari pada dinamika masyarakat dan persoalan yang menjadi perhatian warga di lokasi masing-masing.
Hal itu karena data potensi tersebut dibuat juga berdasarkan laporan dari masyarakat.
Sementara kasus terkait peredaran tumbuhan dan satwa liar yang mengalami penurunan pada 2021 meski sempat menyentuh 167 pada 2020 dan 150 pada 2019. Hal itu bisa terjadi karena operasi yang dilakukan oleh KLHK atau berkurangnya ruang-ruang melakukan kejahatan.
“Ini yang sedang terus kami dalami karena untuk kepentingan langkah-langkah strategi penegakan hukum yang kami lakukan,” jelas dia.