GLASGOW, METROSIDIK.CO.ID -– Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperoleh komitmen investasi sebesar US$ 9,29 miliar saat menggelar pertemuan dengan sejumlah pemimpin perusahaan setingkat chief executive officer (CEO) pada CEOs Forum di Glasgow, Inggris Raya, pada Senin (1/11/2021).
“Saya baru saja menghadiri KTT G-20 di Roma,” ujar Presiden mengawali pembicaraan.
Pada pertemuan itu, Presiden Jokowi secara khusus menekankan pembahasan pada investasi di bidang ekonomi hijau dan menyatakan telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) mengenai instrumen nilai ekonomi karbon yang akan mengatur mekanisme carbon trading ke depan.
“Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, langkah ini juga meningkatkan pendanaan pembangunan. Pasar karbon harus dikelola dengan berkeadilan dan transparan. Kebijakan pengendalian perubahan iklim Indonesia juga mencakup transisi menuju green economy,” ujar Presiden Jokowi.
Selain itu, di sektor energi, Indonesia membuka peluang investasi untuk melakukan early retirement dari pembangkit-pembangkit batubara dan menggantikannya dengan energi terbarukan.
Pemerintah telah mengidentifikasi ada 5,5 GW PLTU Batubara yang bisa masuk dalam proyek ini dengan kebutuhan pendanaan sebesar US$ 25-30 miliar selama 8 tahun ke depan.
“Indonesia akan mengalihkan pembangkit batubara dengan renewable energy pada tahun 2040, dengan catatan jika terdapat kerja sama, teknologi, nilai keekonomian yang layak, dan pendanaan internasional yang membantu transisi energi tersebut,” jelas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi pengembangan kendaraan dan baterai listrik, karena kekayaan mineral kita seperti nikel, tembaga dan bauksit/alumunium.
“Saat ini sudah ada US$ 35 miliar investasi yang sudah terkomitmen dan juga sedang berjalan dalam mata rantai baterai dan kendaraan listrik,” jelas Presiden Jokowi.
Indonesia juga sedang membangun Green Industrial Park di Kalimantan Utara seluas 13 ribu hektare yang akan menggunakan sumber energi ramah lingkungan seperti hydropower dan solar panel farm, sehingga produk yang dihasilkan akan ramah lingkungan.
Pertemuan dengan pemimpin perusahaan diharapkan dapat mengakselerasi realisasi komitmen investasi perusahaan yang hadir dalam pertemuan yang mencapai US$ 9,29 miliar guna mendukung percepatan transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia.
“Sekali lagi, Indonesia selalu jalankan komitmennya. Indonesia tidak suka membuat retorika. Tapi kami terus bekerja untuk memenuhi komitmen. Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi komitmen investasi bapak ibu sekalian ke Indonesia sebesar US$ 9,29 miliar. Indonesia siap menjadi mitra yang baik bagi investasi anda,” kata Presiden Jokowi.
Di sisi lain, para CEOs sepakat menganggap Indonesia adalah tempat yang menarik untuk berinvestasi dan juga mendukung keketuaan Indonesia di G-20.
“Indonesia telah menjadi destinasi yang sangat atraktif bagi investasi asing, Foreign Direct Investment. Kita percaya Indonesia akan terus menarik investasi dari seluruh dunia,” ucap salah seorang CEO.
Hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan itu, di antaranya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris Desra Percaya, dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.
Adapun para CEO yang hadir dalam kesempatan itu bergerak di berbagai macam industri, antara lain di bidang renewable energy, sustainable commodities dan keuangan serta infrastruktur yang berasal perusahaan-perusahaan terkemuka, antara lain British Petroleum (BP) Jardine Matheson, Mars Wrigley UK, Standard Chartered, HSBC, dan Shire Oak.