Hambat Merdeka Belajar, Kompetensi Guru Perlu Dibangun

Hambat Merdeka Belajar, Kompetensi Guru Perlu Dibangun
ILUSTRASI

METROSIDIK.CO.ID — Implementasi program Merdeka Belajar memungkinkan para guru untuk menentukan sendiri metode pembelajaran yang sesuai untuk peserta didiknya dan dapat dilaksanakan dengan sumber daya yang mereka miliki. Untuk itu, kesuksesan program ini perlu didukung kompetensi guru yang memadai.

Kompetensi guru perlu terus dibangun, salah satunya melalui kegiatan belajar mengajar dan pengembangan kompetensi mengajar. “Guru sebaiknya fokus pada tugas pokoknya dan menjadikan keduanya sebagai fokus untuk terus mengembangkan kapasitasnya dalam mengadaptasi kebutuhan siswa,” kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nadia Fairuza, Minggu, (18/7/2021).

Namun sayangnya, aktivitas guru, terutama guru ASN lebih banyak berfokus pada aktivitas-aktivitas administrasi lain yang tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas mengajar. Banyak dari mereka juga andil dalam mengurus dana BOS Sekolah, menjadi Tata Usaha, serta aktivitas-aktivitas administrasi lain yang berhubungan dengan aktivitas mengajar.

Baca juga  Kemendikbud Ristek Minta Rektor Segera Buat Aturan Turunan dari Permendikbud PPKS

“Kegiatan ini membuat mereka tidak fokus dalam mengembangkan kemampuan mengajar,” terang Nadia.

Kompetensi guru yang kurang memadai ini jugalah yang memengaruhi implementasi Merdeka Belajar selama pandemi. Dengan adanya pembelajaran dari rumah, guru-guru diharuskan mengandalkan teknologi untuk dapat berkomunikasi dan memberikan pengajaran kepada muridnya.

Alih-alih fokus pada mengembangkan metode pembelajaran yang menarik untuk para siswa, mereka justru masih harus berjuang dalam melaksanakan pembelajaran seperti biasa. Nadia menambahkan, adanya perubahan mendadak ini menyebabkan guru-guru kesulitan dalam melakukan pembelajaran yang efektif akibat rendahnya kompetensi dalam menggunakan teknologi, terutama di kalangan guru-guru senior.

Baca juga  Walah, Mas AHY Ingin Panitia dan Peserta KLB Sumut Dipidana

Selain itu, minimnya akses internet dan gawai pintar terutama bagi guru-guru di daerah rural Indonesia juga menjadi penghalang. Beban kerja guru-guru juga semakin berat selama masa pandemi ini karena tugas-tugas tambahan mulai dari menyiapkan konten pembelajaran daring hingga melayani pertanyaan dari peserta didik dan orangtua hingga larut malam.

Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan kepada guru selama masa pandemi ini serta memberikan ruang bagi mereka untuk perlahan-lahan tumbuh dan berkembang. Guru-guru harus diberi masukan terkait dengan metode belajar mereka.

 

jasa website rumah theme

Pos terkait