Doa Ma’ruf 76 Tahun Indonesia: Cinta Tanah Air Bagian Iman

Doa Ma'ruf 76 Tahun Indonesia Cinta Tanah Air Bagian Iman
Wapres Ma'ruf Amin menekankan agar segenap bangsa Indonesia menanamkan prinsip hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air sebagai bagian dari iman. (Foto: Dok. Arsip Setwapres)

METROSIDIK.CO.ID, JAKARTA — Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meminta seluruh elemen bangsa menanamkan prinsip hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air sebagai bagian dari iman. Menurut Ma’ruf, dengan menanamkan prinsip ini, maka Indonesia dapat melalui segala tantangan di depan mata.

Hal tersebut disampaikan Ma’ruf dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka yang digelar secara virtual, Minggu (1/8/2021).

“Andaikata kita sekarang mampu menumbuhkan semangat hubbul wathon minal iman ini, Insyaallah apapun tantangan yang kita hadapi pasti akan kita atasi bersama,” kata Ma’ruf.

Baca juga  Medan yang Sulit dan Berisiko Tinggi, Ini Skenario Evakuasi Kapal Selam KRI Nanggala 402

Menurut Ma’ruf, prinsip hubbul wathon minal iman itu pula yang mendorong salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asyari saat itu mengeluarkan fatwa jihad melawan penjajah pada masa revolusi kemerdekaan. Saat itu, kondisi Indonesia yang baru dua bulan merdeka masih dalam situasi yang kritis, karena kekuatan nasional belum terkonsolidasi.

Baca juga  Wapres Ma'ruf Amin: Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua Fokus 7 Bidang

Fatwa jihad itu kemudian dilanjutkan PBNU dengan mengeluarkan resolusi jihad. Hal tersebut kemudian menggerakkan masyarakat, khususnya di Surabaya untuk bertempur mati-matian melawan penjajah.

“Inilah yang kemudian terjadi pertempuran 10 November (1945) dan berhasil mengusir penjajah. Indonesia yang baru lahir, bulan itu dapat terselamatkan. Itu lah semangat hubbul wathon minal iman. Cinta tanah air sebagian daripada iman,” ujar Ma’ruf yang juga dikenal pernah menjadi Rais Aam PB Nahdlatul Ulama tersebut.

Menurut Ma’ruf, para pejuang kemerdekaan dan pendahulu juga memiliki prinsip tersebut. Prinsip itu yang membuat para pejuang bersatu padu berjuang agar Indonesia dapat keluar dari masa penjajahan.

Baca juga  Buruh Ancam Demo Berjilid-jilid, Begini Respons Wagub DKI

“Cinta tanah air inilah yang mendorong para pejuang kita berjuang mati-matian, bersatu-padu, bahu-membahu, saling menopang satu sama lain, tidak takut mati, dan tidak perduli siapa yang menjadi pemimpin perjuangan pada waktu itu,” ujar Ma’ruf.

“Yang penting bagi mereka waktu itu adalah satu hal, Indonesia merdeka,” imbuh mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.

 

 

jasa website rumah theme

Pos terkait