Moeldoko Minta Satpol PP Bekerja Dengan Empati dan Hati

Moeldoko Minta Satpol PP Bekerja Dengan Empati dan Hati
KSP Moeldoko memberikan arahan kepada para Kepala Satpol PP tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, Kamis (22/7) (Foto: Humas KSP)

METROSIDIK.CO.ID, JAKARTAKepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta seluruh jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk bekerja dengan empati dan hati agar mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari masyarakat.

Hal itu dia utarakan karena dia menilai Pol PP merupakan aktor utama dalam penertiban penerapan protokol kesehatan (prokes) selama masa pandemi Covid-19.

“Saat ini aktor utama dalam penegakan protokol kesehatan (prokes) adalah Satpol PP. Maka berikutnya Satpol PP semestinya berdiri paling depan, baru dibantu oleh TNI dan Kepolisian. Rapatkan barisan, karena Anda adalah aktor utama dalam menegakkan prokes saat ini,” kata Moeldoko saat menyampaikan arahan dalam rapat koordinasi bertajuk ‘Inspirasi Komunikasi Publik Untuk Penguatan Satpol PP dalam Penegakan Protokol Kesehatan dan Percepatan Pemberian Vaksin Bagi Masyarakat’ secara virtual, seperti keterangan tertulis, Kamis (22/7/2021).

Baca juga  Moeldoko ke Partai Demokrat: Kudeta Itu Adalah Dari Dalam, Masa dari Luar?

Menurut Moeldoko, negara saat ini sangat berharap banyak pada jajaran Satpol PP untuk menegakkan prokes. Namun, ia mengaku pihaknya tidak menutup mata dan telinga bahwa terdapat tindakan kekerasan dari Satpol PP di lapangan.

“Pemimpin harus bisa mengendalikan dan mengenali prajuritnya satu per satu. Tugas pemimpin adalah bisa mengendalikan dengan baik. Memimpin dengan empati dan hati. Memimpin tanpa kekerasan yang tidak perlu,” tegasnya.

Pada kesempatan itu pula,  ia menceritakan soal pengalamannya berhubungan dengan jajaran Satpol PP saat bertugas sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0501 Jakarta Pusat. Ia mengaku banyak terbantu dengan kerja sama antara Kodim dan Satpol PP Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga  Budi Karya Sebut Pemerintah Pastikan Pembangunan Pelabuhan Baru di Batam Tak Pakai APBN

“Dulu sewaktu saya masih menjadi Dandim Jakarta Pusat, saya merasakan betul saat bekerjasama dengan jajaran Satpol PP. Saya tahu betul dengan tugas dan suka duka Anda semua. Jadi Anda tidak cerita pun, saya sudah sangat mengenal dan tahu,” ujarnya.

Moeldoko mengaku, berdasarkan pengalamannya selaku panglima, ia selalu memimpin dengan empati dan hati. Ia yakin melalui pendekatan seperti itu, maka akan selalu melahirkan kebajikan baru dan loyalitas dari semua pihak.

“Pasti orang akan memberikan penghormatan dan respect. Kalian muncul dengan senyum dan perilaku baik, maka masyarakat akan mengikuti karena sudah loyal dengan Anda. Kalian semua hebat, waktu yang diberikan dan pengabdian kalian luar biasa. Saya hormat dengan kalian, maka itu organisasikan prajurit kalian dengan baik,” pungkas Moeldoko.

Baca juga  Setop Kasus Penyidik KPK Minta Rp 1,5 M ke Wali kota Tanjungbalai

Sementara itu, Plh Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro mengaku memahami tingkat kapasitas daerah berbeda-beda.

Menurutnya, daerah yang memiliki anggaran  memadai dapat memberikan pelatihan Satpol PP dengan baik, dalam kaitannya dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Hal itu berbeda dengan daerah dengan keterbatasan anggaran.

“Tugas saat ini semakin berat karena perang melawan Covid-19 yang berkepanjangan. Kelelahan membuat hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Oleh karena itu Mendagri baru saja menerbitkan aturan soal penertiban PPKM oleh Satpol PP,” kata Suhajar.

Baca juga  Reisa Bagikan Tips Saat Dinyatakan Positif Covid-19 Tidak Rasakan Gejala Serius

Suhajar mengatakan, saat ini segala tindakan penertiban harus sesuai aturan. Penegakan hukum harus tegas, namun simpatik dan dan santun, serta dilarang menggunakan kekerasan.

“Kami selalu memantau seluruh kegiatan dan hal-hal yang terjadi selama penertiban. Kawan-kawan Kepala Satpol PP, saya yakin dan percaya bahwa kita teguh menjalankan kepemimpinan kita. Dalam situasi apapun kita harus menjadi seorang pemimpin yang mendidik dan mengayomi,” ujar Suhajar.

 

jasa website rumah theme

Pos terkait