JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut positif kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dengan ExxonMobil Indonesia. Pengembangan bisnis di sektor hulu hingga hilir ini akan memenuhi kebutuhan energi nasional dan mengantisipasi transisi energi menuju net zero.
“Ini adalah langkah nyata dan kolaboratif untuk menjawab tantangan transisi energi yang sudah memasuki fase akselerasi dekarbonisasi menuju net zero. Ini tidak bisa dilakukan sendiri, perlu dukungan dan kerja sama dengan berbagai pihak,” kata Erick dalam keterangan resmi, Kamis, 23 September 2021.
Dalam kesepakatan ini, kedua perusahaan memberikan dukungan kepada afiliasi bisnis untuk melakukan sinergi dan kolaborasi yang saling menguntungkan. Beberapa potensi kerja sama skala global multi-tahun telah teridentifikasi.
Potensi tersebut antara lain pengembangan riset dan teknologi migas di sektor hulu dan hilir, termasuk melakukan kajian dalam pengembangan dan penerapan teknologi rendah karbon. Selain itu, kerja sama lain untuk meningkatkan nilai perusahaan masing-masing diberbagai mata rantai bisnis hilir migas.
Potensi pengembangan kolaborasi lainnya antara lain pengembangan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) untuk menekan emisi karbon dan sebagai bagian dari upaya Enhance Oil and Gas Recovery di sumur-sumur Pertamina untuk meningkatkan produksi migas negara.
“Setelah sejak 1971 Pertamina dan ExxonMobil sudah memiliki kerja sama strategis pada sisi upstream, kali ini dilakukan penandatanganan pada downstream atau hilirisasi dengan ExxonMobil agar Indonesia mendapatkan akses infrastruktur energi yang baik kedepannya,” ujar Pahala.
Kolaborasi ini, lanjut Pahala, diharapkan dapat mendorong penguatan hilirisasi industri migas terutama terkait pemanfaatan teknologi ExxonMobil untuk Pertamina dalam meningkatkan kapabilitas kilang, petrokimia, lubricant, dan produk turunan lainnya, serta memperluas akses pasar turunan produk migas.
Sementara itu Nicke menambahkan, kerja sama juga akan dikembangkan pada kolaborasi penanganan isu global terkait penyelamatan lingkungan melalui studi bersama dan peluang bisnis dalam teknologi rendah karbon termasuk Carbon Capture, Utilization and Storage. Kerja sama ini juga sejalan dengan aspirasi global Pertamina pada aspek environment, social and Governance.
“Saat ini kolaborasi CCUS sedang dalam pembahasan lebih lanjut dan diharapkan dapat merepresentasikan kolaborasi G2G untuk tujuan yang lebih besar dan saling menguntungkan,” pungkas Nicke.