METROSIDIK.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia menargetkan dapat meningkatkan ekspor tiga kali lipat ke China dalam 3 tahun ke depan sebagai bagian dari peningkatan kerja sama bilateral kedua negara.
Upaya untuk mencapai target ini telah dilakukan lewat kunjungan kerja ke Negeri Panda oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju pada 1 sampai 3 April 2021.
“Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor Indonesia ke China menjadi US$100 miliar pada 2024,” ungkap Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dikutip dari keterangan resmi pada Sabtu (3/4/2021).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor Indonesia ke China pada 2020 mencapai US$31,78 miliar atau naik 13,64 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, total perdagangan kedua negara pada tahun yang sama tercatat US$71,41 miliar.
Sejumlah pertemuan diagendakan dalam kunjungan kerja para menteri tersebut, di antaranya pertemuan dengan pejabat Pemerintah Provinsi Fujian, Wakil Menteri Perdagangan China Zhang Ziangchen, serta Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
Mendag Lutfi juga bertemu dengan Chairman China Agricultural Wholesale Market Association (CAWA) Ma Zengjun dan Chairman Shandong Timber and Wood Association Yang Yuelu serta para pelaku usaha China yang fokus pada perdagangan produk pertanian, perikanan, dan furnitur.
Lutfi menyampaikan kunjungan kerja tersebut menghasilkan kesepakatan perdagangan dengan China senilai US$1,38 miliar atau setara Rp20,04 triliun.
“Kesepakatan dagang tersebut berasal dari komitmen enam perusahaan China yang akan mengimpor produk sarang burung walet, buah tropis khususnya nanas, porang, gula aren, dan furnitur,” paparnya.
Untuk produk furnitur, menuru Lutfi, Shandong Jinruyi Group mengungkapkan minatnya melakukan investasi di Indonesia yang diperkirakan bisa menyerap 3.000 tenaga kerja.
Selain kesepakatan dagang dan investasi, Lutfi mengungkapkan kedua negara sepakat menjajaki kerja sama ekonomi yang lebih dalam dengan melakukan pembaruan dari skema bilateral Economic and Trade Cooperation yang terjalin sejak 2011 menjadi Trade and Investment Facility Agreement (TIFA).
Sumber: