Bertemu Tokoh Agama dan Masyarakat, Mahfud MD Ajak Lawan Perilaku Korupsi

Bertemu Tokoh Agama dan Masyarakat, Mahfud MD Ajak Lawan Perilaku Korupsi
Mahfud MD dalam acara Uji Sahih. ©2020 Merdeka.com

SURABAYA, METROSIDIK.CO.ID — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta masyarakat tidak perlu saling membenci karena berbeda agama. Menurut Mahfud, semua agama pasti mengajarkan kebaikan.

Hal tersebut disampaikan dalam Silaturrahim Menko Polhukam dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat, di Makodam V Brawijaya Surabaya, Rabu (17/3).

“Kita tidak perlu membenci orang lain karena perbedaan agama. Yang harus kita lawan adalah ketidakadilan. Agama apapun setuju melawan ketidakadilan. Yang harus kita lawan adalah perilaku korupsi. Orang Islam, kristen, Konghucu, Budha, Hindu benci pasti sama orang-orang korupsi, bahkan orang korupsi sama orang korupsi lainnya juga benci kok,” ujar Mahfud MD.

Dia mengatakan dalam konsepsi negara Pancasila, agama diakui dan dilindungi oleh negara. Mahfud menjelaskan islam bukanlah agama teror. Sebab Indonesia 87 persen beragama Islam.

“Tapi kalau ada teroris yang kebetulan beragama Islam itu hanya beberapa gelintir orang. Islam adalah agama kedamaian,” katanya.

Dia menjelaskan, negara yang pernah didirikan Nabi Muhammad yaitu Madinah al-Munawwarah adalah negara berperadaban, menghargai perbedaan. Dia menceritakan ketika orang-orang takut saat Nabi Muhammad mendakwahkan Islam.

“Nabi Muhammad mengatakan Innama Bu’istu liddini al-hanifiyah al-samhah; saya diutus bukan untuk mengislamkan orang Yahudi, bukan untuk mengislamkan orang nasrani, bukan untuk mengislamkan orang majusi, tapi saya diutus ke muka bumi ini untuk membawa agaman yang lurus tetapi toleran, tidak memaksa, tidak menyalah-nyalahkan orang lain karena berbeda,” bebernya.

Sebab itu dia mengajak, membangun Tanah Air secara bersama-sama, tidak perlu saling membenci antara satu dengan yang lain.Konsep kebersamaan kata dia dalam negara kebangsaan yang diberi nama Indonesia.

“Menurut ormas-ormas besar seperti Muhammadiyah, NU dan lain-lain disebut dengan konsep Islam Wasathiah. Mari bersama bangun bangsa dan negara ini berdasarkan sikap toleran terhadap perbedaan. Kita merdeka karena bersatu di dalam perbedaan dan akan maju karena bersatu,” katanya.

Baca juga  Rencana Pembangunan Pasar Muamalah Ditolak Warga Madiun

 

 

 

Sumber: 

 

jasa website rumah theme

Pos terkait