Batam, metrosidik.co.id – Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Musrenbangnas 2024 ini dibuka langsung Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), dan dihadiri Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin dan sejumlah menteri, gubernur, bupati dan wali kota se-Indonesia. Musrenbangnas dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 ini, mengusung tema Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.
“Pak Presiden Jokowi ingin ada kelanjutan dalam proses pembangunan, tak boleh sepotong-potong. Pak Jokowi maunya pembangunan dari awal sampai akhir, artinya harus sampai tuntas,” katanya.
Untuk itu, ia menangkap bahwa Kepala Daerah harus mengunci agar semua program pembangunan bisa tuntas dan bisa dilanjutkan pada pemimpin yang akan melanjutkan.
“Daerah punya RPJMD yang saat ini harus sinkron agar bisa dilanjutkan dan pembangunan bisa selesai. Begitu juga Pembangunan dari pusat ke daerah, supaya yang dibangun bisa selesai,” katanya.
Usai menghadiri pembukaan Musrenbangnas, Wali Kota meninjau langsung stand Batam yang ikut sebagai undangan dalam penyelenggaraan expo inovasi dan produk unggulan daerah untuk nominasi PPD 2024 yaitu 12 provinsi, 10 kabupaten dan 10 kota.
“Semoga apa yang dibuat oleh Batam saat ini bisa ditiru dan diterapkan daerah lain di Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), bahkan juga sudah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan masuk ke tahunan masing-masing daerah juga telah memiliki RKP.
“Rencana besar yang telah disusun oleh pemerintah ini harus sinkron. Oleh sebab itu, sinkronisasi itu menjadi kunci. Saya berikan contoh, pemerintah pusat membangun bendungan, bangun lagi irigasi primernya, tapi irigasi sekunder irigasi tersier sampai ke sawah tidak dikerjakan, airnya tidak akan sampai ke sawah-sawah yang kita miliki. Ini yang namanya tidak sinkron, tidak seirama,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga mencontohkan Pemerintah Pusat membangun pelabuhan. Ia ingin semua infrastruktur di kawasannya juga selesai seperti jalan.
“Kalau pelabuhan dibangun, jalan menuju pelabuhan juga dibangun,” pesan Jokowi.(*)