Kemensos Jelaskan Soal Sosok Tunawisma yang Ditemui Risma

Tri Rismaharini blusukan
Risma Blusukan. ©2021 Merdeka.com

JAKARTA — Aksi Blusukan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini menjadi sorotan berbagai pihak. Mulai dari kalangan pejabat hingga masyarakat. Foto-foto dan video Risma saat blusukan juga viral di media sosial. Warganet bahkan mencari tahu sosok tunawisma dan pengemis yang ditemui Risma.

Humas Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Kementerian Sosial, Fathonah menceritakan, aksi blusukan yang dilakukan Risma sejak hari pertama menjabat, 28 Desember lalu. Dia mengungkapkan, setiap pagi sebelum berangkat kerja, Risma selalu menemui para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di sekitar rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan.

“Yang pasti, setiap Ibu Risma keluar dari rumah, beliau pasti akan singgah atau mengobrol dulu sebentar sama beberapa tunawisma yang tidurnya di pinggir-pinggir jalan,” katanya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (6/1).

Pada 28 Desember 2020 lalu, Risma meninjau kolong jembatan yang menjadi tempat tinggal tunawisma di kawasan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.

Lalu pada Rabu 30 Desember 2020, Risma blusukan lagi menemui sekelompok warga yang tinggal di bawah tol Gedong Panjang, Pluit, Jakarta Utara.

Pada 4 Januari 2021, Risma bertemu dengan sejumlah gelandangan di jalan Sudirman-Thamrin. Yang terbaru, pada pagi ini, 6 Januari 2021, Risma beserta jajarannya kembali melakukan blusukan di dekat rumah tinggalnya.

“Hari ini, kita bawa 3 orang ke kantor. Sudah mandi, ganti pakaian, dan dites swab. Nah pas mau diskusi sama mereka, Ibu Risma ada ratas (rapat tebatas) dengan Pak Presiden. Padahal niatnya hari ini mereka bertiga mau dibawa ke Balai di Bekasi hari ini,” jelas Fathonah.

Rencananya, ketiga PMKS tersebut akan dibawa ke Balai Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga  2 WNI Jadi Tersangka Kasus Parodi Lagu Indonesia Raya

Ketiga PMKS tersebut, yang pertama yaitu Irmayuda. Tunawisma berusia 46 tahun ini berasal dari Aceh. Dia bekerja sebagai pemulung. Dengan pendapatan per hari Rp20-70 ribu. Setiap harinya, ia tidur di gerobak.

“Pak Irmayuda ini sudah siap ke Balai. Beliau hidup sendirian karena seorang duda. Tidurnya di gerobak. Firman sama Rohim juga bersedia dibawa ke Balai untuk mendapatkan pelatihan dan bisa hidup lebih layak,” ujarnya.

Firman mengaku sudah satu tahun memulung di Jakarta. Sementara keluarganya tinggal di Bekasi. Remaja 17 tahun ini mengaku siap ke Balai dan ingin melanjutkan pendidikannya, karena ia hanya lulusan SD. Dalam sehari, Firman hanya mendapatkan Rp20 ribu.

PMKS ketiga yang akan dibawa ke Balai esok hari yaitu Rohim. Rohim tinggal di rumah kontrakan di Kawasan Buaran, Jakarta Timur sejak tahun 2011. Pria berusia 36 tahun ini merupakan warga asli Jawa Tengah.

“Pak Rohim kerjanya serabutan, kadang kuli bangunan, kadang tukang parkir. Sehari pendapatannya Rp 30 ribu. Sempat jadi supir metro mini dan ojek online. Pak Rohim ini punya mimpi yang besar untuk keluarganya,” ungkap Fathonah.

Sementara itu, dua orang tunawisma yang ditemui oleh Mensos Risma pada 4 Januari lalu adalah seorang kakek bernama Kastubi dan anak muda bernama Muhammad Faisal. Kastubi saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di Balai Rehsos Bekasi karena hasil rapid test-nya reaktif.

“Pak Kastubi reaktif jadi sekarang lagi isolasi mandiri di Balai. Kalau M. Faisal, sudah mengikuti pelatihan pembuatan kompos dan daur ulang sampah di Balai,” terangnya.

Sosok Kakek berusia 59 tahun itu sempat menjadi perbincangan warganet. Seorang pemilik akun twitter @Andhy_SP211 mengunggah beberapa foto yang ia sebut merupakan Kakek Kastubi, tunawisma yang ditemui Risma, 4 Januari lalu.

Baca juga  Mensos Risma: Guyuran Bansos Mulai Juli ini, Berikut Rinciannya

“Gembel ternyata bisa menjadi profesi yg menguntungkan,bisa ikut Drakor tanpa casting pastiny..,” cuit akun @Andhy_SP211 dikutip merdeka.com, Rabu (6/1).

Andhy kemudian mengunggah screenshot cuitan akun bernama Adhe Idol yang berbunyi,

“Kalau yg menghadap ke depan atau yg rambutnya putih/ubanan kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno Menang dia orang PDIP. Lokasi jualanya jln Minang kabau Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga,” cuit Adhe.

Merdeka.com sempat menanyakan sosok Kastubi kepada pihak Kemensos. Dengan terbuka, Kemensos mengirimkan foto kakek berusia 59 tahun itu dengan jelas. Merdeka.com juga menanyakan terkait foto Kastubi yang viral di twitter itu dan Kemensos mengaku tidak pernah melihat sosok di foto yang viral/ tersebar di media.

“Iya rambutnya putih, tapi bukan yang itu Pak Kastubi. Dia sekarang ada di Balai lagi isolasi mandiri karena reaktif,” jawab Fathonah saat ditunjukkan foto Kastubi yang ramai beredar di portal berita dan media sosial.

“Bukan. Bukan dia yang ditemui oleh kami. Kalau Pak Kastubi memang benar seorang pemulung. Kalau difoto itu saya tidak tahu,” tegas Fathonah saat dikonfirmasi kembali.

 

 

Sumber: 

 

jasa website rumah theme

Pos terkait