Pemenuhan Gizi Masyarakat, Kementan Percepat Peningkatan Produksi Susu Nasional

Pemenuhan Gizi Masyarakat, Kementan Percepat Peningkatan Produksi Susu Nasional
Dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat khususnya peningkatan protein hewani dan sekaligus mengurangi ketergantungan impor susu, maka Kementerian Pertanian RI (Kementan RI) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus melakukan upaya percepatan peningkatkan produksi susu nasional. (Foto: Republika)

 

Upaya lain yang telah dilakukan pemerintah dalam pengembangan usaha sapi perah adalah pelaksanaan kemitraan antara industri pengolahan susu/IPS (30 perusahaan) dan importir (99 importir) dengan kelompok/gapoknak/koperasi peternak sapi perah dalam rangka penjaminan produk susu yang dihasilkan dan melakukan gerakan minum susu untuk anak sekolah, dengan total investasi sebesar Rp751,75 milliar.

SYL menuturkan, untuk mengatasi masalah persusuan, Kementan sejatinya telah mengusulkan susu menjadi komoditas pangan strategis yang layak untuk dimasukkan ke dalam Perpres bahan pokok penting (Bapokting) kepada Kemenko Perekonomian.

Ia mengungkapkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga ikut mendukung dengan penerapan izin kegiatan industri kreatif. Lantaran, ini kesempatan untuk membuka peluang dalam mengembangkan usaha kreatif dari bahan produk susu yang dapat diintegrasikan dengan pengembangan pariwisata.”Saya berharap momentum ini merupakan langkah awal yang akan diikuti dengan langkah-langkah strategis dan operasional, seluruh stakeholders bahu membahu membangun percepatan pembangunan peternakan yang lebih maju, mandiri dan modern, terintegrasi hulu hingga hilir,” tuturnya.

Baca juga  Harta Karun Pertambangan RI yang Jadi Rebutan Dunia: Logam Tanah Jarang!

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, Nasrullah menyampaikan Kabupaten Gowa memang potensial untuk pengembangan sapi perah. Karena, Gowa merupakan lokasi wisata yang nantinya akan didukung dengan adanya restoran produk olahan susu.

Ia juga mengatakan, demi keberhasilan pengembangan sapi perah di Kabupaten Gowa ini, Kementan akan berperan dalam penyediaan sapi perah, sarana prasarana serta pendampingan dan peningkatan kompetensi peternak.

“Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Gowa akan menyediakan lahan, SDM peternak serta memanfaatkan sarana prasarana yang telah diberikan seoptimal mungkin,” kata Nasrullah.

Perguruan Tinggi berperan dalam pengembangan, penelitian dan pendampingan di bidang perbibitan, pakan dan teknologi pengolahan untuk pengembangan agribisnis persusuan.

Sementara, PT. Cimory berperan sebagai off taker susu segar peternak, pendampingan dalam peningkatan produktivitas dan kualitas susu segar, peningkatan nilai tambah dengan pengolahan susu, serta penyediaan produk olahan susu bagi masyarakat.

Ia menambahkan, dalam rangka pemenuhan pakan mendukung pengembangan sapi perah di Kabupaten Gowa ini, Kementan berencana mengembangkan pakan hijauan. Pakan hijauan dikembangkan dengan penanaman 1.000 stek rumput odot dari kelompok Gerbang Patas yang difasilitasi di Kabupaten Pangkep. “Selain itu ada 500 polybag indigofera yang berasal dari UPTD Dinas PKH Provinsi Sulawesi Selatan,” kata Nasrullah.

 

 

 

Sumber: 

 

jasa website rumah theme

Pos terkait