IHSG Diprediksi Bakal Menguat Terbatas, Cek Saham Pilihan Ini

IHSG Diprediksi Bakal Menguat Terbatas, Cek Saham Pilihan Ini
Pekerja terlihat di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Pemerintah menjamin pasokan dan kestabilan harga pangan pokok hingga akhir Mei 2021. Namun potensi kenaikan harga tetap ada hingga selama Ramadan nanti.

Momon Rusmono, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kemtan) memperkirakan, ketersediaan pangan saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dari semua komoditas pangan, beras memiliki pasokan yang paling melimpah hingga Mei 2021 dengan surplus 12,56 juta ton.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan saham Selasa (16/3/2021).

Baca juga  Kata Mendag M Lutfi Presiden Jokowi Akan Hadiri National Day Expo 2020 Dubai

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG sedang melalui fase konsolidasi wajar. Fluktuasi dari nilai tukar rupiah dan harga komoditas akan cukup memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG sehingga selama IHSG dapat dipertahankan di atas level resistance terdekat, IHSG masih akan berada dalam pola up tren jangka pendek.

“IHSG berpotensi menguat terbatas. Kisaran IHSG 6.260-6.389,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menuturkan, IHSG  turun 33.95 poin ke level 6.324.26 dengan indeks sektor industri dasar turun 1,25 persen dan infrastruktur melemah 1,05 persen turun lebih dari sepersen.

Penguatan saham-saham produsen crude palm oil (CPO) akibat naiknya harga CPO Malaysia tidak mampu menahan pelemahan IHSG hingga akhir sesi perdagangan pada Senin, 15 Maret 2021.

“Harga CPO Malaysia naik lebih dari 4.100 ringgit permton mendorong optimisme investor terhadap prospek harga jual ke depan,” ujar dia.

Ia menambahkan, pertumbuhan aktivitas ekspor Indonesia pada Februari di bawah ekspektasi dan lebih rendah dari periode sebelumnya menjadi faktor penekan pergerakan meskipun secara keseluruhan neraca perdagangan surplus lebih dari USD 2 miliar.

Lanjar mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi yang berada di kisaran 6.394.

“Indikator stochastic golden-cross pada area oversold dan indikator RSI memberikan momentum positif sehingga tren penguatan yang masih cukup kuat mengiringi pergerakan IHSG selanjutnya,” ujar dia.

Ia memperkirakan, IHSG berpotensi menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6.277-6.394.

 

Saham Pilihan

Untuk pilihan saham yang dapat dicermati secara teknikal, Lanjar memilih saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), dan  PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI).

Baca juga  Menaker Ida Sebut BSU 2022 Bukan Iuran Pekerja di BPJS Ketenagakerjaan

Sedangkan William memilih saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (IMTG).

Sumber: 
jasa website rumah theme

Pos terkait