Lima Warga Kabupaten Karo Meninggal Tertimbun Tanah Longsor

Lima Warga Kabupaten Karo Meninggal Tertimbun Tanah Longsor
(foto: BNPB)

METROSIDIK.CO.ID — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo melaporkan tanah longsor di Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara mengakibatkan lima warga meninggal dunia, empat luka-luka dan tujuh rumah rusak berat.

Peristiwa yang terjadi pada pada Kamis malam (26/8/2021), pukul 23.30 WIB itu membuat empat warga yang mengalami luka-luka.

BPBD setempat melaporkan bahwa keempat korban luka-luka telah dievakuasi dan dirawat di RSUD Kabanjahe, sedangkan kelima korban meninggal sudah berhasil dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.

Baca juga  Pemerintah Genjot Pembangunan Bandara Sibisa, 16 Hektar Lahan Sudah Dibebaskan

Selain dua titik longsor di Kecamatan Kabanjahe, dilaporkan banjir lahar hujan terjadi di Kecamatan Tiganderket.

Satu hari pasca kejadian, Bupati dan Wakilnya meninjau lokasi terdampak longsor yang berlokasi di Laubawang, Kelurahan Padangmas, Kecamatan Kabanjahe. Pihak Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Karo, Bupati Karo Cory S. Sebayang telah melakukan pelepasan jenazah pada Jumat (27/8).

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Karo, kami mengucapkan turut berduka cita atas kejadian bencana tanah longsor yang terjadi di Laubawang ini,” ungkap Bupati Karo, yang dikutip dari pesan digital dalam dalam siaran pers BNPB yang diterima, Minggu (29/8/2021).

Baca juga  Warga Serasan Keluhkan Jaringan Internet Telkomsel Macam Siput

Bupati Cory juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam proses evakuasi korban dan penanganan darurat bencana longsor di kawasan itu.

Sementara itu, insiden banjir lahar hujan yang terjadi di Desa Suka Tendel, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo tidak menimbulkan korban jiwa.

Banjir lahar hujan tersebut membawa material vulkanik Gunung Sinabung. BPBD menginformasikan bahwa tanah longsor dan banjir lahar hujan di dua kecamatan dipicu oleh intensitas hujan tinggi selama beberapa hari.

Menyikapi potensi bencana di wilayahnya,  Bupati Karo mengimbau warga untuk selalu waspada dan siaga terhadap segala bencana terlebih di musim penghujan ini.

Pihak BPBD Kabupaten Karo selalu memonitor kondisi cuaca BMKG yang selalu diinfokan melalui jejaring sosial di tingkat kabupaten. Sementara itu, pada akhir Juli 2021 Gubernur Sumatera Utara telah mengeluarkan surat edaran peringatan dini gerakan tanah dan banjir, dengan nomor 360/7478/2021. Salah satu arahan gubernur yaitu pengecekan daerah-daerah dan ancaman bencana serta jalan-jalan yang berpotensi longsor. Gubernur juga meminta bupati dan walikota untuk stand by alat komunikasi dan memonitor update informasi dari PVMBG dan BMKG, terutama prakiraan cuaca dan iklim.

Melihat analisis inaRISK, Kabupaten Karo termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 17 kecamatan berada pada potensi bahaya tersebut, antara lain Kecamatan Kabanjahe dan Tiganderket. Sedangkan prakiraan cuaca kecamatan dari BMKG, wilayah Kabanjahe dan Tiganderket masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada hari ini, Sabtu (28/8/2021).

Baca juga  Gelombang Laut Enam Meter Terjang Perairan Sumut-Sumbar

Menghadapi musim hujan, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang maupun cuaca ekstrem.

“Masyarakat dapat mengidentifikasi potensi bahaya maupun risiko di sekitar melalui inaRISK maupun portal informasi dari kementerian dan lembaga terkait lainnya,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D.

 

 

jasa website rumah theme

Pos terkait