Luhut Ungkap Sinyal Kenaikan Harga Pertalite, Segera Diumumkan Presiden Jokowi

Luhut Ungkap Sinyal Kenaikan Harga Pertalite, Segera Diumumkan Presiden Jokowi
Pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU COCO Jalan Pierre Tendean (Boulevard) Manado, belum lama ini. (Foto: Tribun Manado/Fernando Lumowa)

JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Pemerintah Indonesia akan kembali menaikkan harga Pertalite BBM bersubsidi.

Hal tersebut rupanya bakal dilakukan lantaran harga minyak dunia semakin naik saja.

Sementara pemerintah Indonesia belum bisa menambah anggaran subsidi BBM.

Presiden Joko Widodo kemungkinan akan mengumumkan kebijakan terbaru mengenai kenaikan harga BBM pekan depan.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Harga Pertalite disebut-sebut akan naik menjadi Rp 10.000 per liter, atau meningkat Rp 2.350 dari posisi saat ini Rp 7.650 per liter.

Baca juga  Garuda Indonesia Kembali Layani Penerbangan Jemaah Umrah

Sinyal kenaikan Pertalite awalnya disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang menyebut harga BBM subsidi berpotensi naik.

“Menaikkan harga Pertalite yang kita subsidi cukup banyak dengan juga tadi solar, itu modeling ekonominya saya kira sudah dibuat. Nanti mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan mengenai apa, bagaimana mengenai kenaikan harga ini,” jelas Luhut dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin dipantau seperti dikutip dari Kontan.co.id, Jumat (19/8/2022).

Ia menambahkan, presiden sudah mengindikasikan (harga BBM) tidak mungkin kita pertahankan terus demikian, karena harga BBM di Indonesia adalah yang termurah di kawasan.

“Kita jauh lebih murah dari yang lain, itu beban terlalu besar kepada APBN kita,” imbuhnya.

Ia mengatakan, APBN telah menanggung subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 502 triliun.

Baca juga  Mendagri Terbitkan Tiga Instruksi Ke Kepala Daerah Soal PPKM level 4

Nilai tersebut setara dengan 18,21 persen target APBN tahun 2021 yang sebesar Rp 2.750 triliun.

Subsidi BBM Tak Mungkin Ditambah

Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan kepastian kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, yaitu Pertalite dan Solar pada minggu depan.

Menurutnya, saat ini pemerintah tengah menghitung baik dan buruknya dari keputusan penyesuaian harga BBM tersebut.

Penyesuaian harga BBM memang pasti akan berdampak pada konsumsi masyarakat.

Akan tetapi, karena sasaran BBM bersubsidi tersebut tidak tepat sasaran, anggaran yang dikeluarkan dari kantong APBN itu makin membengkak.

“Minggu depan presiden akan umumkan mengenai apa dan bagaimana kenaikan harga (BBM bersubsidi),” tutur Luhut dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin secara virtual, Jumat (19/8).

Adapun Luhut mengatakan, Presiden Jokowi sudah mengeluarkan berbagai indikasi untuk memberikan bantalan subsidi BBM untuk menjaga daya beli masyarakat yang kurang mampu.

Baca juga  Sidang Tahunan MPR Sederhana Efektif dan Efisien, Jokowi Dipastikan Hadir

Namun Presiden mengatakan tidak mungkin subsidi tersebut terus ditambah dan dipertahankan.

“Presiden sudah indikasikan, tidak mungkin kita pertahankan terus. Kita ini harga BBM paling murah sekawasan ini, kita jauh lebih murah dari yang lain. Itu (subsidi BBM) terlalu besar kepada APBN kita,” jelasnya.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan tahun depan anggaran subsidi akan diturunkan jauh di bawah anggaran subsidi energi dan kompensasi saat ini yang sebesar Rp 502 triliun.

misalnya saja dengan pengalihan kendaraan dari berbasis BBM menjadi kendaraan listrik, hingga penggunaan bensin campuran dari kelapa sawit B40.

“Karena kemarin subsidi kita Rp 502 triliun, kita harap bisa ditekan ke bawah. Bisa dengan pengurangan mobil BBM dan beralih ke listrik, dan B40,” imbuhnya.

 

jasa website rumah theme

Pos terkait