190 Negara Sepakat Bakal Stop Gunakan Batu Bara

190 Negara Sepakat Bakal Stop Gunakan Batu Bara
ILUSTRASI - Tambang batu bara. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo)

METROSIDIK.CO.ID — Sebanyak 190 negara dan organisasi akan menandatangani kesepakatan untuk berhenti menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan berhenti membangun pembangkit baru.

Seperti dikutip dari France24, pemerintah Inggris mengatakan penandatanganan perjanjian tersebut akan berlanung pada konfrerensi iklim COP26, Kamis (4/11/2021).

Batubara merupakan bahan bakar fosil yang menimbulkan polusi dan emisi gas rumah kaca yang sangat tinggi ketika dibakar. Penggunaan material ini bahkan menjadi penyumbang terbesar bagi perubahan iklim.

Baca juga  Kembali Mengusik Indonesia di SU PBB: Vanuatu Tutup Mata Soal Kelompok Separatis Kriminal

Mengurangi penggunaan batu bara di berbagai negara dianggap merupakan hal penting untuk mencapai target perubahan iklim yang disepakati secara global.

Penandatangan perjanjian COP26 ini dilakukan untuk menghindari investasi untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara yang baru.

Kemudian rencananya pembangkit listrik berbahan bakar batubara tidak akan lagi digunakan pada tahun 2030-an di negara-negara kaya, dan tahun 2040-an untuk negara-negara miskin.

“Akhir dari batu bara sudah di depan mata. Dunia bergerak ke arah yang benar untuk mendapatkan manfaat lingkungan dan ekonomi saat membangun masa depan yang didukung oleh energi bersih,” ujar Sekretaris Bisnis dan Energi Inggris, Kwasi Kwarteng.

Secara terpisah, Powering Past Coal Alliance mengatakan telah mendapatkan 28 anggota baru, yang berjanji untuk berhenti menggunakan bahan bakar pada tahun 2035.

Baca juga  Menlu Retno: Indonesia Amankan 185 juta Dosis Vaksin Di Tengah Kelangkaan Pasokan

Powering Past Coal Alliance merupakan gerakan internasional untuk menghapus penggunaan bahan bakar batu bara secara bertahap.

Namun hingga saat ini, batu bara masih menghasilkan sekitar 37 persen dari listrik dunia pada tahun 2019. Terlebih harga material ini cukup terjangkau di pasaran lokal.

Karena harganya yang murah ini, batu barah masih mendominasi produksi listrik di banyak negara termasuk Afrika Selatan, Polandia, dan India.

Baca juga  Kesepakatan Indonesia-Singapura Tandatangani Perjanjian Ekstradisi

Negara-negara ini tentu akan membutuhkan investasi besar untuk mengalihkan industri dan sektor energi mereka ke sumber yang lebih bersih.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun demikian, China, India, Vietnam, dan Indonesia masih berencana membangun yang baru.

 

jasa website rumah theme

Pos terkait