BATU, METROSIDIK.CO.ID — Hujan deras yang berlangsung lebih dari 1 jam, Kamis (4/11/2021) sore, menyebabkan banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur. Banjir memorakporandakan sejumlah desa. Sejumlah 10 orang dilaporkan hanyut.
Berdasarkan laporan sementara hingga pukul 20.45 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, kejadian banjir bandang tersebut menyebabkan 10 warga sempat hilang. Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan logistik BPBD Batu Achmad Choirur Rochim mengatakan, tujuh orang sudah ditemukan. Adapun tiga lainnya masih dalam pencarian. ”Sempat ada laporan 20 orang, tetapi saat dikontak oleh keluarganya, mereka hanya terpisah,” kata Achmad.

Data BPBD Kota Batu menyatakan, daerah terdampak berada di Kecamatan Bumiaji. Persisnya ada di lima desa, yakni Desa Sumberbrantas; Dusun Beru dan Sambong, Desa Bulukerto; Desa Sidomulyo, tepatnya di Jalan Dieng; Desa Tulungrejo tepatnya di Jalan Raya Selecta; dan Desa Padang Rejo. Kelima desa ini berada di aliran Sungai Brantas.
Bulukerto adalah desa yang terdampak parah. Jalan desa ditutupi lumpur. Listrik padam. Di Desa Sidomulyo, batang pohon berukuran besar masuk ke rumah warga karena terbawa banjir. ”Alhamdulillah orangnya selamat semua. Tadi kocar-kacir kami menyelamatkan sepeda dan lainnya,” ujar Nur Ali (55), salah satu warga Desa Sidomulyo, dilansir Kompas.id, Kamis (4/11/2021).
Di Jurangsusuh, yang menjadi akses penghubung Kota Batu dan Karangploso di Kabupaten Malang, tertutup pohon beringin yang roboh. Di Jalan Dieng, sebuah mobil turut hanyut terbawa arus banjir.
Hujan diketahui mengguyur Batu mulai pukul 14.30 hingga 16.00. Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Malang Anung Suprayitno mencatat, curah hujan di Batu 72 milimeter dalam 1,5 jam atau kategori hujan sangat lebat-ekstrem.
Banjir yang datang membawa gelondongan kayu-kayu besar dan lumpur yang diperkirakan berasal dari perbukitan hulu Sungai Brantas. Beberapa bangunan hancur diterjang banjir lumpur. Barang-barang termasuk mobil warga ikut hanyut. Sementara listrik padam.
Hingga Kamis malam, gerimis masih turun di Kota Batu. Tim BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat masih berupaya membersihkan material lumpur tebal dan batang-batang pohon yang menutup akses jalan menuju Kota Batu. Sejumlah warga menutup akses masuk ke desa mereka demi alasan keamanan.

Data kerugian materiil yang dicatat sementara oleh BPBD Kota Batu meliputi empat kendaraan hanyut dan satu unit rumah terendam. Data kerugian yang lain masih dalam pendataan.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko yang ditemui di lokasi bencana di Jalan Raya Dieng mengatakan, saat ini pemkot fokus membersihkan lingkungan dari lumpur dan batang-batang pohon. Kemudian membantu warga yang membutuhkan bantuan.
Menurut Dewanti, BMKG sudah memberi peringatan bahwa akan ada cuaca ekstrem di bulan November hingga Februari. Imbauan itu sudah dia sebar ke warga dan meminta warganya agar waspada.
”Kami beberapa waktu lalu sebelum musim hujan sdh bekerja bakti membersihkan lingkungan, tetapi yang bisa kami lakukan hanya sebatas yang terlihat. Yang tampak, yang terjangkau. Nah, ini kemudian ada pohon-pohon besar yang berasal dari dalam hutan, yang berasal dari dalam tanah. Itu yang kami tidak bisa lihat dan tidak bisa dibersihkan,” kata Dewanti.

Pemkot juga sudah mempersiapkan mitigasi bencana banjir, tetapi ternyata banjir terjadi di kawasan yang bukan langganan banjir.
Ia mengakui adanya banjir lumpur menandakan tutupan lahan yang kurang. Sejak beberapa tahun lalu, Pemkot Batu, menurut Dewanti, sudah membuat program satu nama satu pohon untuk mengatasi perbukitan yang gundul.
BPBD Kota Malang juga melaporkan adanya banjir di permukiman bantaran sungai wilayah DAS Brantas. Banjir terjadi di Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Selain membawa material potongan kayu dan sampah, banjir tersebut juga menyebabkan beberapa rumah warga di Kelurahan Jatimulyo terendam air kurang lebih 10 sentimeter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang Asmi dalam rilis BPNPB mengatakan, banjir merusak satu unit jembatan.