JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Polisi terus mandalami kasus penipuan yang mengatasnamakan utusan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Otak di balik kasus tersebut akan diburu.
“Itu nanti perlu kita dalami lagi, tapi kalau sementara dari keterangan korban, mereka cuma komunikasi sama orang ini (AH, tersangka penipuan) saja. Orang lain yang ada di belakang layar kita perlu dalami lagi,” kata Kanit Reskrim Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy saat dihubungi, Jakarta, Sabtu, (28/8/2021).
Avrilendy mengimbau masyarakat yang pernah menjadi korban penipuan AH untuk segera melapor ke polisi agar dalang kasus ini bisa terungkap. Sebab, polisi butuh lebih banyak informasi dari masyarakat.
“Iya kita imbau kalau memang nanti ada yang merasa pernah jadi korban orang tersebut (AH) langsung saja datang ke Polres,” ucap dia.
Avrilendy mengatakan pihaknya belum bisa memastikan jumlah korban penipuan AH. Berdasarkan informasi dari korban, mereka memiliki grup komunikasi.
“Dari korban kemarin sampaikan ada beberapa orang lain malah mereka katanya punya WhatsApp grup, tapi sampai sekarang belum laporan. Kita sudah dorong juga ke korban untuk mengajak korban lain datang (laporan), sampai sekarang belum ada. Kita belum bisa melihat ada berapa orang, sampai total kerugian berapa,” ujar dia.
Kasus ini bermula dari laporan artis Fahri Azmi ke Polda Metro Jaya setelah menjadi korban penipuan. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/3472/VII/2021/SPKT/Polda Metro Jaya, pada 14 Juli 2021.
Awalnya, Fahri bertemu dengan AH pada 10 Juni 2021. Saat itu, AH mengaku sebagai utusan Jokowi.
AH menghubungi Fahri dan mengaku membutuhkan uang. AH mengaku rekeningnya diblokir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Fahri tidak menaruh curiga kepada AH. Apalagi, AH menunjukkan bukti-bukti sebagai orang di lingkaran Jokowi.
Fahri kemudian mengirimkan sejumlah uang kepada AH. Total Rp75 juta yang dikirimkan korban kepada AH.