Rendahnya Tren Inflasi Inti Akan Pengaruhi Proses Pemulihan Ekonomi Nasional

Rendahnya Tren Inflasi Inti Akan Pengaruhi Proses Pemulihan Ekonomi Nasional
Pedagang melayani pembeli di sebuah pasar tradisional di Jakarta. (Foto: Beritasatu Foto/Joanito De Saojoao)

 

“Apalagi saat ini pemerintah mengubah pola bantuan, bantuan sembako di beberapa daerah diganti menjadi bantuan tunai. Apakah bantuan tunai sudah tersampaikan dengan baik kepada orang yang tepat, ini yang harus terus dievaluasi,” ucapnya.

Sementara itu, Ekonom Ryan Kiryanto mengatakan dengan posisi inflasi inflasi inti 0,14% serta inflasi tahunan 1,55% yoy mengindikasikan aktivitas konsumsi di masyarakat menurun dibanding Desember 2020. Hal ini bisa dimaklumi sebab ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali selama Januari 2021. Padahal dua wilayah ini lazimnya merupakan motor kegiatan ekonomi dan konsumsi.

“Dengan PPKM otomatis permintaan barang dan jasa di dua wilayah besar ini tertekan yang berakibat pada rendahnya inflasi bulanan maupun tahunan per posisi Januari 2021,” ucap Ryan saat dihubungi Senin (1/2/2021).

Ia mengatakan dengan adanya PPKM sebagian masyarakat juga masih banyak yang tinggal dan bekerja dari rumah sehingga berdampak pada menurunnya permintaan barang konsumsi, kecuali untuk kebutuhan pokok saja seperti sembako.

Menurut Ryan Indonesia masih beruntung sebab masih terjadi inflasi berarti masih ada kegiatan ekonomi dan konsumsi dan tidak terjadi deflasi. Pemerintah harus menyeimbangkan sisi permintaan dengan sisi penawaran supaya arah ekspektasi inflasi ke depan terkendali pada angka yang ditargetkan 3% +/- 1%.

“Jadi rendahnya inflasi tetap patut disyukuri, yang penting bukan deflasi. Intinya, inflasi terjadi karena demand side masih belum kuat, sementara dari supply side tidak ada masalah,” ucap Ryan.

 

 

 

Sumber: 

jasa website rumah theme
Baca juga  Menteri KP Trenggono Minta Stok BBM untuk Nelayan Terjamin Aman

Pos terkait