METROSIDIK.CO.ID — Kemenangan para pejuang Taliban di Afghanistan menimbulkan euforia di sebagian kalangan, termasuk di Indonesia. Bahkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), mendeteksi adanya penggalangan simpatisan atas kemenangan Taliban di Indonesia melalui media sosial (medsos).
“Kita harus antisipasi jangan sampai salah menyikapi. Ini patut diwaspadai karena dapat menimbulkan aksi terorisme. Awalnya bersimpati, tapi kita mempelajari dari sosmed, ada pihak-pihak tertentu yang mencoba menggalang simpatisan,” kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar usai bertemu Wali Kota Solo, Kamis (19/8/2021).
Menurut Boy, persoalan Taliban lebih dari urusan dalam negeri Afghanistan. Namun demikian, BNPT terus mencermati pergerakan itu. Ia berharap seluruh masyarakat apapun contoh Taliban terkait pergerakannya itu tidak boleh terjadi di negara Indonesia.
“Negara Indonesia memiliki ideologi sendiri. Di mana setiap warga negara diwajibkan melakukan bela negara, bukan negara lain,” tandasnya.
Meski tidak berafiliasi dengan ISIS, dikatakannya, namun Taliban terjebak dalam aksi kekerasan yang dapat didefinisikan hukum perbuatan teror.
“Selama mereka menggunakan kekerasan untuk meraih kekuasaan sehingga banyak sekali kekerasan. Kekerasan itu tidak sesuai dengan jati diri bangsa kita,” ucapnya.
“Saya mengimbau kepada para anak muda, jangan menjadikan role model terkait Taliban. Itu tidak sesuai dengan falsafah dan ideologi negara Indonesia,” pungkasnya menegaskan.