Soal Kasus Covid-19 Tembus 21.342 Sehari, Satgas: Ini Puncak Gelombang Kedua

Soal Kasus Covid-19 Tembus 21.342 Sehari, Satgas Ini Puncak Gelombang Kedua
Pasien Covid-19 dirawat di tenda darurat RSUD Bekasi. (Foto: Merdeka.com/Arie Basuki)

METROSIDIK.CO.ID, JAKARTASatuan Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan kasus Covid-19 mingguan di Indonesia telah mencapai puncak gelombang kedua. Bahkan, jumlah kasus Covid-19 kali ini lebih tinggi dari puncak yang terjadi pada Januari 2021.

Pada gelombang pertama di Januari 2021, jumlah kasus Covid-19 mingguan mencapai 89.902 orang. Sedangkan pada minggu ini, angkanya jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 125.396 kasus.

“Bahkan mencetak rekor baru yaitu kasus harian tertinggi selama pandemi, bertambah 21.345 kasus dalam satu hari. Hal ini menandakan second wave atau gelombang kedua kenaikan kasus Covid di Indonesia,” kata juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito melalui siaran pers, Selasa (29/6/2021).

Baca juga  Junimart: KemenPAN-BKN bekerja objektif laksanakan TWK calon ASN

Wiku menjelaskan bahwa pada puncak gelombang pertama, kenaikan dari titik kasus Covid-19 terendah sebesar 283 persen dan memuncak dalam waktu 13 minggu. Sedangkan pada puncak gelombang kedua ini, kenaikan dari titik kasus Covid-19 terendah mencapai 381 persen atau hampir 5 kali lipatnya dan mencapai puncak dalam waktu 6 minggu.

Padahal, Indonesia sempat mengalami penurunan kasus Covid-19 sejak puncak pertama yaitu selama 15 minggu dengan total penurunan hingga 244 persen.

“Kenaikan yang mulai terjadi satu minggu pasca periode libur Lebaran menunjukkan dampak yang ditimbulkan akibat libur panjang ternyata dapat terjadi sangat cepat. Awalnya kenaikan terlihat normal dan tidak terlalu signifikan. Namun, memasuki minggu ke-4 pasca periode libur kenaikan meningkat tajam dan berlangsung selama tiga minggu hingga mencapai puncak kedua di minggu terakhir,” paparnya.

Baca juga  Penemu Racikan Bumbu Indomie, Nunuk Nuraini, Meninggal Dunia

Wiku menyebut, masih adanya masyarakat yang mudik di saat peniadaan telah diberlakukan serta arus balik satu hingga dua minggu pasca Idulfitri berdampak pada kenaikan kasus yang tinggi. Selain mobilitas, kenaikan kasus Covid-19 dapat disebabkan munculnya beberapa varian Covid-19 baru yang telah masuk ke Indonesia.

Kondisi-kondisi ini menyebabkan dampak periode libur terlihat hingga minggu ke enam dan kemungkinan masih akan terlihat hingga minggu ke delapan. Mantan dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini berharap pemerintah daerah segera menyusun dan menjalankan strategi penanganan Covid-19 terbaik di wilayahnya.

Baca juga  Perilaku Kelompok Oportunis, Eksploitasi dan Kapitalisasi demi Lindungi Koruptor Big Fish

Melalui strategi tersebut, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi dapat segera ditekan dan dikendalikan sehingga mengurangi beban pada fasilitas, sistem dan tenaga kesehatan.

Tiga Provinsi Kontribusi Kenaikan Kasus Covid-19

Wiku menambahkan, jika dilihat lebih jauh, ada tiga provinsi yang berkontribusi besar pada kenaikan kasus Covid-19 baik di puncak gelombang pertama maupun kedua. Tiga provinsi tersebut yakni, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah, kemudian disusul Jawa Timur.

Adapun Sulawesi Selatan turut berkontribusi pada puncak gelombang pertama Covid-19. Namun, Sulawesi Selatan tidak kembali berkontribusi di puncak gelombang kedua Covid-19. Posisinya digantikan oleh Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga  PHRI Sediakan 10 Ribu Kamar untuk Karantina Warga Asing

Wiku menyebut, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah konsisten menjadi penyumbang tertinggi pada kedua puncak kasus Covid-19 yang terjadi sepanjang pandemi. Menurutnya, segala upaya penanganan yang dilakukan oleh pemerintah memang tidak akan efektif bila masyarakat abai dan lengah menjaga dirinya dari potensi tertular dan menularkan orang lain.

“Masyarakat, terutama di ketiga Provinsi ini harus berkontribusi dalam menekan lonjakan kasus Covid-19. Upaya penanganan adalah upaya kolektif. Untuk itu, inisiatif masyarakat dalam menekan dan mengendalikan kasus menjadi sangat penting,” tegasnya.

Baca juga  Instruksi Terbaru Kapolri Jenderal Listyo Sigit Kepada Seluruh Jajaran Polri

“Jika terpapar, mengalami gejala Covid atau memiliki kerabat yang terkena Covid, jujur lah dengan segera melapor kepada ketua RT setempat agar segera ditindaklanjuti oleh Puskesmas. Jangan khawatir jika petugas tracing datang untuk melacak kontak erat dan jangan takut diswab karena hal ini perlu dilakukan agar kasus positif ditangani dengan cepat sehingga tidak bertambah parah,” sambungnya.

Wiku juga mengingatkan, masyarakat harus terus meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan. Jangan lengah dan abai, serta merasa aman karena sudah divaksin.

“Kekebalan komunitas baru dapat tercapai apabila vaksinasi Covid-19 telah mencakup 70 persen populasi,” tandasnya.

 

 

jasa website rumah theme

Pos terkait