Pengangkatan Nanggala-402, “China Bisa Petakan Dasar Laut dan Pasang Sensor”

Pengangkatan Nanggala-402, China Bisa Petakan Dasar Laut dan Pasang Sensor
kapal china tansuo-2. (Foto: Xinhua)

 

Sudah bukan rahasia lagi China akan mendapat keuntungan dengan misi pengangkatan kapal selama ini seperti dikatakan seorang pakar kemaritiman kepada media pemerintah China, Global Times, operasi ini akan mendukung tujuan keamanan nasional yang lebih jauh. Misi ini akan membuat China bisa “mempelajari peta geografi militer kemaritiman di kawasan itu sekaligus memperluas kerja sama internasional dan pengaruh mereka dalam hal misi penyelamatan,” kata pakar tersebut.

Selat Lombok disukai oleh kapal selam bersenjata nuklir karena daerah itu punya perairan cukup dalam dan tidak seramai Selat Malaka. Selain itu kapal di sana tidak diharuskan memperlihatkan bendera ketika sedang melintas. Perairan itu juga sering dipakai lalu lintas barang oleh Australia.

Baca juga  Ada Sanksi Administrasi, Menaker: Meski Ekonomi Belum Pulih, Pengusaha Wajib Berikan THR kepada Buruh

Australia memahami AS juga menawarkan bantuan tapi mereka tidak mau secara cuma-cuma. Sejumlah ahli memperkirakan biaya pengangkatan kapal selam itu bisa mencapai USD 200 juta atau setara Rp 2,8 triliun mengingat lokasi kapal selam itu tenggelam cukup dalam.

Pengamat keamanan kawasan Malcolm Cook mengatakan kepada The Australian, ini kali pertama China–yang bukan negara dengan tradisi maritim membantu operasi penyelamatan semacam ini–tidak seperti AS, Australia, dan Jepang–“akan memberikan bantuan kepada Indonesia di tengah situasi semacam ini.”

“Kalau Anda ingin membeberkan cara bagaimana meningkatkan kekuatan diplomasi China di Indonesia, maka saya tidak tahu cara lain yang lebih baik dari ini,” kata Cook. “Selat Lombok adalah kawasan yang sangat penting bagi lalu lintas kapal selam dan itu menjadi kegiatan yang sensitif dan sulit dilacak.

Baca juga  Pimpinan DPD Dukung Keputusan Jokowi Tunjuk Jenderal Andika Jadi Calon Panglima TNI

“Jika mereka bisa memetakan daerah itu maka mereka bisa punya informasi yang lebih baik tentang kondisi terkini dasar laut dan arus di Selat Lombok dan itu bisa menguntungkan bagi kapal selam China. Jika mereka juga bisa memasang alat sensor di selat itu maka mereka bisa melacak siapa saja yang melintasi kawasan itu dan itu bisa merugikan.”

Pengamat keamanan maritim di Singapura, Collin Koh mengatakan Angkatan Laut China jelas ingin menampilkan citra yang lebih lembut di kawasan sengketa Laut China Selatan yang sejumlah pulaunya sudah mereka bangun pangkalan militer.

Baca juga  Wapres Minta Segera Terbitkan Aturan Wajib Tidaknya ASN Bayar Zakat Via Baznas

Koh mengatakan pengerahan kapal survei oseanografi paling canggih milik China ini menjadi peringatan karena kemampuannya termasuk “memasang sensor dan benda lain yang bisa mengirimkan data secara reguler dalam jangka waktu cukup lama.”

“Menurut saya ini harus jadi perhatian semua orang. Apa pun yang menjadi ongkos China dalam operasi ini akan memberikan keuntungan yang jauh lebih besar dari ongkos yang mereka keluarkan.

 

 

 

Sumber: Merdeka.com

 

jasa website rumah theme

Pos terkait