METROSIDIK.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Tjahjo Kumolo, menyebut banyak kehilangan PNS bagus karena terpapar radikalisme. Seharusnya bisa naik jabatan menjadi eselon I atau eselon II, hingga kepala badan atau lembaga, namun batal lantaran terpapar radikalisme.
“Kami banyak kehilangan orang-orang pintar yang seharusnya bisa duduk di eselon I seharusnya dia bisa duduk di eselon II, seharusnya bisa jadi kepala badan atau lembaga. Tapi dalam TPA ada terpapar masalah radikalisme dan terorisme,” jelas Tjahjo saat merespon rilis survei LSI secara daring, Minggu (18/4).
Tjahjo mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap PNS yang terpapar radikalisme.
Bahkan, KemenPAN-RB telah memiliki data PNS yang terpapar. Semua sudah ditelusuri dari media sosial hingga transaksi keuangannya melalui PPATK.
“Kami ada datanya semua medsosnya kita pegang kedua lewat PPATK. Saya kira ini yang harus kita cermati bersama-sama,” kata politikus PDIP ini.
Tjahjo pun mengingatkan supaya PNS menjauhkan praktik-praktik intoleransi. Sebab, hal ini berkaitan dengan radikalisme.
“Kami juga mengingatkan bahwa kaitan dengan radikalisme ini erat dengan praktik intoleransi,” katanya.
Sumber: