Meningkatnya Ketegangan dengan China, AS Lipatgandakan Pasukan di Taiwan

Meningkatnya Ketegangan dengan China, AS Lipatgandakan Pasukan di Taiwan
ILUSTRASI - AS melipatgandakan pasukan di Taiwan di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.

TAIPEI, METROSIDIK.CO.ID — Amerika Serikat(AS) telah menggandakan kehadiran militer tidak resminya di Taiwanselama setahun terakhir di tengah meningkatnya ketegangan negara kepulauan itu dengan China.

Peningkatan dari 20 personel menjadi 39 antara 31 Desember dan 30 September ini digambarkan para ahli sebagai sinyal terbaru ke China bahwa masa depan Taiwan tetap menjadi prioritas.

Menurut Pusat Data Tenaga Kerja Pertahanan Pentagon, penyebaran tugas aktif sekarang termasuk 29 Marinir serta dua anggota militer dari Angkatan Darat, tiga dari Angkatan Laut dan lima dari Angkatan Udara.

Baca juga  KTT ASEAN, Presiden Jokowi Sampaikan Tiga harapan Dalam Hubungan ASEAN-AS

Tidak jelas apakah angka-angka ini termasuk kontingen operasi khusus AS dan Marinir yang berada di Taiwan untuk melatih militer lokal atau apakah mereka adalah perwira yang terlibat dalam perencanaan dan operasi Departemen Luar Negeri.

Sementara AS belum mengungkapkan apa yang dilakukan personel militer, setidaknya itu mengirimkan sinyal kuat ke China. Demikian yang dikatakan Kitsch Liao, konsultan urusan militer dan dunia maya untuk DoubleThink Lab, sebuah organisasi penelitian yang berbasis di Taiwan yang berspesialisasi dalam disinformasi.

Baca juga  Menlu RI dan China Bahas Masalah Perlindungan ABK WNI

“Eskalasinya tidak kentara tetapi tidak salah lagi,” katanya seperti dikutip dari VOA, Sabtu (4/12/2021).

Sebelumnya, keberadaan personil militer AS di Taiwan memicu kontroversi setelah The Wall Street Journal menerbitkan dua laporan yang menyatakan mereka telah berada di Taiwan setidaknya selama satu tahun. Laporan itu mengutip pejabat AS.

Departemen Pertahanan AS tidak berkomentar mengenai kehadiran pasukan tersebut, tetapi Angkatan Darat AS menerbitkan foto-foto langka akhir tahun lalu dari pelatihan Baret Hijau AS dengan tentara Taiwan.

Mereka juga menjadi subjek laporan Taiwan News tahun lalu, meskipun pada saat itu pejabat AS dan Taiwan tampaknya menyangkal kehadiran mereka.

Baca juga  Media Wawancarai Presiden Joko Widodo Mencuri Perhatian Warga China, Sudah Ditonton Lebih dari 50 Ribu Kali

AS menempatkan ribuan tentara di Taiwan dari tahun 1950-an hingga 1970-an setelah krisis Selat Taiwan pertama pada tahun 1954, tetapi mereka mulai berangkat pada tahun 1972 setelah Amerika Serikat dan China menandatangani Komunike Shanghai dan mulai menormalkan hubungan.

Setelah Amerika Serikat secara resmi memutuskan hubungan dengan Taiwan pada tahun 1979, hanya sejumlah kecil Marinir yang tetap terikat pada Institut Amerika di Taiwan, kedutaan tidak resmi AS.

“Kehadiran militer AS, jika pernah dikonfirmasi secara resmi, adalah semacam pengujian garis merah China karena salah satu ketentuan utama untuk pemulihan hubungan AS-China awal pada tahun 1970-an adalah bahwa AS harus menarik pasukan dari Taiwan selain beralih pengakuan,” terang Liao.

Baca juga  Kemenkumham Tunggu Status Kewarganegaraan Orient dari Pihak AS

Dalam komunike tersebut, Amerika Serikat menyatakan memiliki kepentingan dalam penyelesaian damai masalah Taiwan oleh China sendiri, dan menjanjikan penarikan total dari Taiwan sebagai tujuan akhir.

Dia menggambarkan situasi saat ini sebagai eskalasi yang dapat dengan mudah dikurangi tanpa banyak biaya dalam kredibilitas.

China sedang dalam kampanye modernisasi militer besar-besaran, yang akan selesai pada 2035. Tetapi China mungkin memiliki kapasitas untuk meluncurkan operasi militer “kredibel” terhadap Taiwan, yang diklaimnya sebagai provinsi bandel, pada awal 2027, menurut laporan terbaru Pentagon.

 

jasa website rumah theme

Pos terkait