Mahfud MD: Pemerintah Terus Memantau Serius Konten Ujaran Kebencian

Mahfud MD Pemerintah Terus Memantau Serius Konten Ujaran Kebencian
Dokumentasi - Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto:: ANTARA/HO-Humas Kemenko Polhukam/pri.

JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Republik Indonesia Mahfud MD menegaskan, pemerintah terus memberikan perhatian serius terhadap konten-konten memuat ujaran kebencian bersifat misinformasi dan disinformasi.

Termasuk, kata dia, konten bernarasi negatif tanpa berdasarkan data dan fakta di ruang digital.

“Konten-konten tersebut telah menggiring pemikiran dan bahkan membangun pemahaman salah di kalangan masyarakat terhadap suatu isu, hingga pada akhirnya mengganggu persatuan bangsa dan stabilitas nasional,” kata Mahfud dalam acara Gala Premiere Salam Campaign di Jakarta, Jumat (1/4/2022).

Dia juga mengatakan, ketersediaan saluran penyebaran informasi yang timbul akibat perkembangan teknologi informasi telah merevolusi cara berkomunikasi, dan cara masyarakat memperoleh sumber-sumber berita.

Baca juga  ICW Dorong KPK Usut Perusahaan Bansos Corona Dugaan Nepotisme 3 Anggota DPR

“Ruang digital telah menjadi sumber informasi bagi masyarakat, dan pada kenyataannya kerap mengabaikan etika publik. Bahkan tak jarang menjadi wadah penyebaran secara luas informasi hoaks dan berbagai konten negatif,” ungkapnya.

Menurut dia, dalam hal ini pemerintah tidak dapat bekerja sendiri.

“Kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak diperlukan dalam penanganan dan pengelolaan narasi negatif, informasi hoaks dan konten-konten ekstremisme kekerasan lainnya di ruang digital,” katanya.

Oleh karenanya, atas nama Pemerintah Indonesia, ia menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif dan upaya bersama Wahid Foundation, Google Indonesia dan United Nations Development Programme (UNDP), membangun kapasitas cendekiawan Islam moderat.

“Dengan kapasitas dan kemampuan mumpuni, para cendekiawan tersebut akan menghasilkan dan menyebarkan pesan-pesan damai kepada masyarakat Indonesia,” lanjutnya.

Baca juga  Menteri Investasi Sebut Pelaku Usaha Ingin Pemilu Diundur, Bentuk Kepercayaan Kepemimpinan Jokowi

Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, juga menyampaikan keprihatinan atas terisinya ruang publik dengan hal-hal bersifat intoleran dewasa ini.

Padahal menurutnya, modal bangsa Indonesia sebagai masyarakat heterogen sangat besar untuk dapat mempraktikkan toleransi, karena dari sejak lahir, sudah dikelilingi oleh keberagaman.

“Begitu beragam negara kita, namun sayangnya kita melihat bahwa masih banyak ungkapan kebencian. Kadang berdasarkan etnis dan isu agama, masih bertebaran di ruangan publik, baik secara fisik. Dan sekarang lebih menonjol lagi karena ada media sosial,” ungkapnya.

Baca juga  Pelaku Asusila Tak Lagi Masuk Dihukum Dalam Revisi UU ITE

Mengenai peluncuran hasil karya 10 komunitas Islam moderat pada 24 Maret 2022 lalu, Menko Polhukam Mahfud MD berharap akan menjadi informasi untuk melawan dan menghadapi konten-konten bermuatan ekstremisme kekerasan di ruang digital.

“Kepada Wahid Foundation, Google Indonesia dan UNDP, pemerintah akan terus mendukung upaya bersama ini. Dan ke depan tentunya kita tidak saja berhenti dengan menghasilkan karya-karya positif ini,” tandasnya.

Ia berharap, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat madani seperti ini dapat terus diperkuat demi menjaga ruang digital dalam suasana toleran dan damai.

 

jasa website rumah theme

Pos terkait