Kayla mengatakan Sinoma dihadirkan agar masyarakat secara mandiri dapat mendeteksi sedini mungkin penyakit kanker mulut tersebut. Dengan hanya memotret bagian mulut yang dicurigai, pengguna aplikasi Sinoma akan menerima prediksi apakah bagian mulut tersebut terkena kanker mulut atau tidak.
Pengguna aplikasi akan diberi rekomendasi tindakan setelah menerima prediksi tersebut. Aplikasi Sinoma juga menyediakan berbagai informasi seputar penyakit kanker mulut.
Terdapat informasi terkait upaya pencegahan, ciri-ciri, dan proses pengobatan penyakit kanker mulut.”Hal ini selaras dengan tujuan yang ingin kami raih, yaitu membuat sistem skrining dini yang mudah digunakan masyarakat awam, edukatif, dan aman digunakan walaupun saat pandemi,” ujar Kayla.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa Sinoma hanya untuk keperluan penyaringan semata dan bukan untuk mendapatkan diagnosis. Pengguna tetap disarankan mengunjungi spesialis. Saat ini, aplikasi Sinoma masih dalam pengurusan administrasi. Setelah proses tersebut selesai, aplikasi siap digunakan oleh masyarakat.