METROSIDIK.CO.ID — TNI Angkatan Laut (AL) bersama sejumlah pihak terkait tengah mengkaji proses evakuasi KRI Nanggala-402. Evakuasi kapal selam yang tenggelam di kedalaman 838 meter itu membutuhkan tahapan dan mekanisme matang.
“Itu masih didiskusikan mengingat kedalamannya 838 meter, dari foto/video bawah air, arus, dan lain-lain. Semuanya akan dianalisa mendalam langkah teknologi apa yang akan dipakai,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono kepada Media Group News, Senin, 26 April 2021.
Dia menyebut TNI AL masih mencari referensi evakuasi kapal di bawah permukaan air yang dalam. Studi dibutuhkan untuk memastikan proses evaksuasi lancar.
Pihaknya juga membuka ruang bagi ahli yang mampu memberi masukan kepada TNI AL mengenai mekanisme evakuasi KRI Nanggala-402. “Segala upaya dikerjakan, membuka peluang untuk siapa pun, termasuk Ismerlo, tergantung masukan para ahli dan keputusan pemerintah apabila lintas negara, pengajuan akan dilakukan berjenjang secara hierarki,” tutur dia.
Julius mengungkapkan TNI AL sudah mengantongi sejumlah masukan termasuk dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kesimpulan dari kajian tersebut segera dipublikasikan.
“Kejadian ini dampak positifnya adalah makin mensinergikan, menyatukan, menguatkan empati antara stakeholder, individu bahkan organisasi yang tidak terkait pun ikut serta, meskipun ada beberapa individu yang masih komentar negatif,” ujar dia.
Sumber: