2. Dirikan Posko Crisis Center
Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad juga menyatakan, bahwa telah didirikan dua lokasi crisis center pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402. Crisis center tersebut bergunana sebagai pos cepat tanggap saat ada pergerakan terhadap informasi temuan pencarian.
“Posko crisis center itu direncanakan di Mako Armada II Surabaya, juga direncanakan di Lanal Banyuwangi,” ujar Achmad, saat jumpa pers yang disiarkan daring dari Lanud Ngurah, Rai, Bali. Kamis (22/4/2021).
Selain itu, anggota akan berjaga selama pencarian kapal selam KRI Nanggala. Crisis center juga akan dilengkapi berbagai perlengkapan yang memiliki urgensi penyelamatan.
“Beberapa peralatan pendukung, seperti ambulans MHT, hyperbaric chamber itu apabila ditemukan crew, jadi langsung dilakukan penyelamatan,” jelas Achmad soal crisis center pencarian kapal selam tersebut.
3. TNI Gandeng Polri hingga Basarnas
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan, pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402 tidak dapat dilakukan hanya dari unsur militer. Sejumlah bantuan sudah didatangkan, mulai dari unsur Polri hingga Basarnas.
“Di lapangan rencana akan dibantu instansi pemerintah lainnya yaitu Polri, KNKT, BPBD, dan Basarnas,” kata Hadi saat jumpa pers di Bali yang disiarkan secara daring, Kamis (22/4/2021).
Selain bantuan dalam negeri, Hadi juga mengonfirmasi adanya bantuan asing dari negara tetangga dalam mencari KRI Nanggala 402 yang hilang kontak. Sampai hari ini, dia memastikan, sudah ada tiga negara yang dipastikan ikut membantu pencarian.
“Bantuan dari Singapura, Malaysia, dan Australia ikut melakukan pencarian,” jelas Hadi.
“Kita semua berharap upaya pencarian akan membuahkan hasil dan menumbuhkan harapan untuk menyelamatkan seluruh personel KRI Nanggala 402,” tandas Hadi.