Pembentukan formasi dan tabir Screenex ini melibatkan 4 KRI, Kapal KPLP dan Kapal Bea Cukai di Perairan Timur Dabo Singkep, Kepulauan Riau.
Formasi awal, KRI Teluk Bintuni 520 bertindak sebagai badan utama atau Kapal yang berada di posisi tengah.
Lalu, yang mendampingi di bagian buritan yakni KRI Teluk Lampung 540 dan KRI Mentawai 959.
Kemudian, KRI Teluk Bintuni-520 dilindungi atau di tabiri oleh 3 unsur.
Pertama, KRI Halasan yang merupakan kapal cepat rudal. Kedua, KN Alugara dari KPLP dan BC 8005 dari Bea Cukai.
Pembinaan potensi Angkutan Laut Nasional dalam sistem Pertahanan Negara adalah pembinaan yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya personel Angkutan Laut Nasional yang disinergikan dengan kemampuan dan kekuatan Kolinlamil dalam mendukung tugas Angkutan Laut Militer pada kondisi Operasi Militer Perang (0MP) dan kondisi Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Sejarah mencatat diawal berdirinya Kolinlamil, telah mengoperasikan puluhan kapal sipil (Pelni dan perusahan pelayaran swasta) guna kepentingan militer maupun pemerintah seperti dalam operasi Merdeka (Permesta).
Selain itu, operasi 17 Agustus (PRRI), operasi Trikora maupun operasi lainnya seperti percepatan pembangunan wilayah. Sehingga sinergisitas unsur maritim saat ini sangat diperlukan dalam rangka menghadapi dinamika perkembangan situasi kedepan.
“Pertahanan negara tidak hanya dimonopoli oleh TNI saja. Namun, mempertahankan negara dalam kondisi apapun juga menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia” tegas Panglima Kolinlamil.
Sumber: