Anambas, metrosidik.co.id–
Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Perencanaan Daerah (Balitbangpeda), Adies Saputra, S.IP, M.Si, menyebut tidak semua rencana pembangunan daerah dapat terakomodir dalam Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD).
“Program -program yang diusulkan masyarakat melalui Musrenbang itu tidak semua bisa kita anggarkan ke dalam APBD. Jadi kita pilah -pilah dulu, plot anggarannya. Ada yang kita usulkan dari anggaran Dana Alokasi Khusus (Dak), anggaran Provinsi dan pihak ketiga ” sebut dia, Selasa 22 Oktober 2019.
Anggaran dari pihak ketiga yang di maksud Kepala Balitbangpeda ini adalah program-program CSR dari perusahaan. Khususnya perusahaan yang tergabung dalam konsorsium migas yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas.
Beragam bentuk program CSR ini pun dijelaskannya. Ada prorgam CSR untuk pembangunan ruang publik, sarana dan prasarana pendidikan hingga kepemudaan dan olahraga.
Di tahun 2019 ini, dua perusahaan migas bergabung dalam program CSR. Kedua perusahan itu diantaranya Medco Energy dan Premier Oil. Program CSR ini dalam rangka pembangunan gedung tribun di lapangan sepak bola Rintis, Kecamatan Siantan.
Ia juga menjelaskan, program-program dari CSR itu sebelumnya telah dibahas dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang) bersama masyarakat. Selain itu pihaknya menggelar rapat bersama, dengan stakeholder dan perusahaaan. Hal ini dilakukan dua kali dalam setahun.
“Jadi setiap tahun itu kita ada stakeholder meting, biasa dua kali dalam setahun. Jadi semua kegiatan CSR masuk dalam agenda Musrenbang,” jelasnya.
Untuk pembangunan Tribun di lapangan sepak bola Rintis rencana penganggarannya dilaksanakan dalam tiga tahun kedepan dari perusahaan. “Karena anggarannya besar, perusahaan tidak bisa membangun dalam 1 tahun. Mereka minta multiyear. Bagi kami tidak masalah. Rencana pembangunannya selama 2 tahun. Untuk tahun 2019 ini kan sudah diujung. Jadi full kegiatannya nanti pada tahun 2020 hingga 2021,” paparnya.
“Untuk pembangunan tribun, arsitek perencanaannya langsung dari perusahaan sendiri. Mereka sudah melihat struktur dan mengukur kecepatan angin. Yang mereka buat jauh lebih besar dari perencanaan kami yang semula hanya 3 miliar. Tetapi hasil desain mereka, anggaran pembangunannya sekitar 5 miliar dengan kapasitas 1100 orang,” tambahnya.
Menanggapi terkait gagalnya lelang pembangunan sarana dan prasarana lapangan sepak bola Rintis oleh Disdikpora Anambas, Adies tidak dapat memberikan jaminan jika pelaksanannya dapat dianggarkan di tahun depan. “Sebenarnya begini. Bukan hanya pembangunan sarana dan prasarana lapangan sepak bola rintis saja ya. Tetap semua pekerjaan yang tidak diselesaikan pada akhir tahun ini belum tentu dapat dilaksanakan di tahun depan,” tuturnya.
Diakhir wawancara Ia memastikan untuk pembangunan tribun tidak akan gagal dilaksanakan. Menurutnya, kegiatan tersebut tidak berkaitan sumber anggarannya.
*Fitra
