Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson Disebut Sebabkan Pembekuan Darah

Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson Disebut Sebabkan Pembekuan Darah
Vaksin Johnson & Johnson (Foto Istimewa/Suara Merdeka)

METROSIDIK.CO.ID — Kementerian kesehatan Tunisia memutuskan untuk menyetop penggunaan vaksin COVID 19 Johnson & Johnson (Janssen), demikian dilaporkan kantor berita Tunisia, Tunis Afrique Presse, Senin 9 Mei 2022.

Menteri Kesehatan Ali Mrabet saat konferensi pers Senin mengatakan bahwa pemerintah Tunisia menyatakan penangguhan itu setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memutuskan untuk membatasi penggunaan vaksin Janssen lantaran khawatir dengan berbagai komplikasi seperti pembekuan darah.

Ia menambahkan bahwa kemenkes akan memastikan tindak lanjut yang diperlukan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan global mengenai penangguhan penggunaan vaksin Janssen.

Baca juga  Hukuman Rizieq Shihab 4 Tahun 8 Bulan Penjara, Denda Rp20 Juta

Ia mengatakan kemenkes sedang menyusun inventaris vaksin Janssen yang akan dihancurkan setelahnya.

Rekomendasi FDA untuk membatasi penggunaan vaksin Janssen itu didasarkan atas hasil riset baru-baru ini yang menunjukkan vaksin tersebut telah menyebabkan pembekuan darah pada sejumlah orang di beberapa negara di seluruh dunia.

Mrabet menegaskan bahwa tidak ada laporan kasus demikian yang disebabkan oleh penggunaan vaksin Janssen di Tunisia.

Baca juga  NSK Group Bersama Kodim 0301 Gelar Vaksinasi Massal untuk Jamaah Umrah dan Warga

Sekitar 1,3 juta dosis vaksin Janssen sudah digunakan di negara itu sejak COVID 19 melanda.

Vaksin Janssen mengantongi izin penggunaan darurat di Amerika Serikat pada 27 Februari 2021.

 

jasa website rumah theme

Pos terkait