Neraca Dagang Bayangi IHSG, Rekomendasi Saham Pilihan pada 15 Januari 2021

Neraca dagang bayangi IHSG
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Rilis data neraca dagang dan vaksinasi massal COVID-19 akan bayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, (15/1/2021). IHSG berpeluang menguat pada Jumat pekan ini.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, IHSG ditutup koreksi wajar 0,11 persen ke posisi 6.428,32 pada 14 Januari 2021. IHSG diperkirakan masih berpotensi menguat menuju ke resistance terdekat. IHSG akan bergerak di kisaran 6.366-6.463. Sentimen dalam negeri dan eksternal akan pengaruhi laju IHSG.

“Neraca perdagangan, vaksinasi massal dan impeachment Trump (bakal pengaruhi laju IHSG-red),” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Hal senada dikatakan Presiden Direktur PT Indosurya Bersinas Sekuritas William Suryawijaya menuturkan,  pergerakan IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar.  IHSG akan bergerak di kisaran 6.389-6.475.

“Jelang rilis data perekonomian  neraca perdagangan pada hari ini disinyalir masih berada dalam kondisi stabil akan turut mewarnai pergerakan IHSG pada hari ini, fluktuasi nilai tukar Rupiah serta harga komoditas juga akan turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG,” ujar dia.

 

Saham Pilihan

Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Sedangkan Nafan memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

Berikut ulasan teknikalnya:

1.PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.

“Akumulasi Beli” pada area level 1.485 – 1.495, dengan target harga secara bertahap di level 1.545, 1.600, 1.730 dan 1.860. Support: 1.470, 1.440 dan 1.400.

Baca juga  Pelaku Asusila Tak Lagi Masuk Dihukum Dalam Revisi UU ITE

2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.

“Akumulasi Beli” pada area 34900 – 35100, dengan target harga secara bertahap di level 36.075, 37.600 dan 39.050. Support: 34.525 dan 33.000.

3. PT Agung Pomodoro Land Tbk (APLN)

Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.

“Akumulasi Beli” pada area 200 – 206, dengan target harga secara bertahap di level 212, 246 dan 270. Support: 200 dan 175.


 

Sumber: 

 

jasa website rumah theme

Pos terkait