Hamas: Kelanjutan Gencatan Senjata Tergantung Perilaku Israel

Hamas Kelanjutan Gencatan Senjata Tergantung Perilaku Israel
Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengatakan gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas masih berlangsung sejak ditengahi oleh Mesir pada 21 Mei, tetapi masa depannya tergantung pada perilaku Israel.

 

Rekonstruksi Gaza, menurut Abu Zuhri, merupakan bagian penting dari dialog yang membuka jalan bagi gencatan senjata.

Namun, dia menegaskan kembali penolakan Hamas untuk menghubungkan masalah tahanan dengan bantuan rekonstruksi.

“Berkas rekonstruksi Gaza terkait dengan hasil agresi Israel. Adapun kesepakatan pertukaran tahanan, konteksnya terkait dengan pembebasan tahanan Palestina,” ujar dia.

Baca juga  Usai Umumkan Gencatan Senjata, Bentrok Israel dan Warga Palestina di Masjid Al Aqsa

Hamas, yang menguasai wilayah Gaza, menahan empat warga Israel, termasuk dua tentara yang ditangkap selama perang Israel di wilayah itu pada musim panas 2014. Dua lainnya adalah warga sipil yang memasuki Gaza dalam keadaan yang tidak jelas.

Di sisi lain, diperkirakan 4.500 warga Palestina ditahan di penjara Israel, termasuk 41 wanita, 140 anak di bawah umur dan 440 tahanan administratif, menurut data yang dikumpulkan oleh organisasi untuk hak-hak tahanan.

Sementara itu, Israel bersikeras bahwa tentaranya harus dibebaskan terlebih dahulu jika rekonstruksi wilayah itu ingin dilanjutkan.

Baca juga  Israel Dilaporkan Kembali Lancarkan Serangan Udara di Gaza

Abu Zuhri memperingatkan soal pelambatan atau penundaan dalam rekonstruksi Gaza dan menambahkan bahwa pihak-pihak Arab dan Islam tidak akan membiarkan penundaan dalam masalah ini.

Dia menyarankan Mesir untuk memimpin proyek rekonstruksi karena pengalaman dan kompetensi yang dimilikinya.

Juru bicara Hamas itu juga mengkritik Otoritas Palestina, yang sekarang mencari peran dalam upaya rekonstruksi, untuk mengadopsi sikap “netral” selama agresi Israel di Gaza.

Baca juga  Joint Statement RI dengan Malaysia-Brunei situasi Palestina

Dia mencatat bahwa kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, akan segera mengunjungi Kairo untuk membahas hubungan bilateral dan rekonstruksi Gaza setelah otoritas Mesir menyampaikan undangan kepadanya.

Abu Zuhri menambahkan bahwa Haniyeh juga berniat melakukan tur ke negara-negara Arab dan Islam.

 

 

jasa website rumah theme

Pos terkait