Semak Belukar Bersemayam di Gedung BLK Yang Terlupakan

Semak Belukar Bersemayam di Gedung BLK Yang Terlupakan
Gedung Balai Latihan Kerja yang terbengkalai.

METROSIDIK.CO.ID, ANAMBAS–Lokasinya strategis, tak jauh dari Pelabuhanย Perikanan Pantaiย Antang, Desa Tarempa Timur, berdiri sebuah gedung tempat Balai Latihan Kerja (BLK) dan dibangun sekitar awal tahun 2000-an sebelum Kabupaten Kepulauan Anambas memisahkan diri dari Kabupaten Natuna.

Dengan dilengkapi prasarana dan sarana yang terbilang canggih, BLK ini diharapkan dapat memberikan keterampilan yang mumpuni bagi masyarakat setempat. metrosidik.co.id

PT ConocoPhillips melalui program Corporate Social Responsibilityย (CSR) telah menggelontorkan anggaran miliaran rupiah guna mengatasi kemiskinan dan pengangguran.

Baca juga  Warga Desa Tarempa Timur Kesal, Pipa Induk Dipotong

Dalam pantauan media ini, gedung dan perkarangan sudah diselimuti semak belukar. Di sana sama sekali tidak terlihat aktivitas, beberapa peralatan kerja jenis mesin bubut yang terbilang canggih, tergeletak begitu saja tanpa ada upaya perawatan.

Di kawasan balai latihan kerja ini ada satu keluarga yang tinggal di sana. Mereka sudah delapan tahun lamanya menjadi penghuni gedung yang terlupakan. Di sana juga ada mess yang dapat dihuni bagi para peserta ketika mengikuti program keterampilan kerja.

Beberapa peralatan perbengkelan dan mesin bubut yang tidak terawat

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal, PTSP, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kepulauan Anambas, Yunizar Kailani, keterbatasan anggaran menjadi kendala.

Ia menyebut, upaya mengaktifkan kembali gedung tersebut, pihaknya telah beberapa kali mengusulkan dalam bentuk program kegiatan. “Kita tiap waktu ada programnya, cuma ada keterbatasan anggaran, anggaran banyak di gunakan ke program lain hingga anggaran itu tidak cukup,” terang dia, Selasa, 1 Juni 2021.

Baca juga  DPRD Anambas bersama Wakil Bupati gelar Upacara HUT RI ke 76

Yusnizar memperkirakan, anggaran yang dibutuhkan untuk pemulihan dan mengoperasikan gedung BLK beserta fasilitasnya dibutuhkan anggaran kurang lebih satu miliar. metrosidik.co.id

“BLK sudah tidak aktif lagi karena kita tidak mempunyai anggaran operasional, karena sudah rusak parah. Untuk mengaktifkan BLK itu kembali, itu menggunakan anggaran yang sangat besar. Diperkirakan 1 miliar lah,” Ujar Yunizar.

Baca juga  BPN Akan Uji Coba Sertifikat Tanah Elektronik di Jakarta dan Surabaya

Hal senada juga dikatakan Arnov, Kepala Bidang Transmigrasi, Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kepulauan Anambas.

Ia mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan anggaran untuk gedung dan BLK tersebut. Lagi- lagi anggaran menjadi keterbatasan.

Baca juga  Tebing di Puskesmas Tarempa Longsor

“Sudah pernah diusulkan tapikan tak ada anggaran. Rencananya ada anggaran tahun 2022 kami pertimbangkan kalau untuk memperbaiki BLK anggarannya terlalu besar. Karena bicara BLK bukan hanya gedung tapi juga mesin,

Ia menyarankan kedepannya untuk membentuk BLK komuditas, seperti BLK pariwisata, atau BLK perkapalan. “Untuk BLK ini tidak ada lagi bantuan dari pusat. Tapi BLK Komuditas mereka akan bantu,” tuturnya.

jasa website rumah theme

Pos terkait