Metrosidik.co.id – Aliansi Batam Menggugat (ABM) secara resmi mengajukan Surat Pemberitahuan Aksi Unjuk Rasa yang akan dilaksanakan pada Jumat, 9 Agustus 2024. Aksi ini menolak kenaikan tarif listrik yang diberlakukan oleh PT. PLN Batam sejak 1 Juli 2024. Demonstrasi akan digelar mulai pukul 14.00 hingga 18.00 WIB di Kantor Pusat PT. PLN Batam, Jalan Engku Putri No. 3, Batam Centre.
Dalam surat pemberitahuan tersebut, ABM menyampaikan empat poin tuntutan. Ketua Aksi, Andri Saputra, menjelaskan tuntutan tersebut kepada media pada Selasa malam, 6 Agustus 2024.
“Selain menolak kenaikan tarif listrik, kami menuntut kompensasi bagi masyarakat yang terdampak gangguan pemadaman listrik,” kata Andri.
Andri juga menyebutkan dua tuntutan lainnya adalah penghapusan pemutusan sementara aliran listrik bagi masyarakat yang telat membayar tagihan dan kemudahan dalam pemasangan serta penurunan daya meteran.
“Kami juga menuntut agar masyarakat bebas memilih daya untuk pemasangan baru dan dimudahkan jika ingin menurunkan daya dari 10A ke 6A atau 4A,” tambah Andri yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum HMI Kota Batam.
Andri menegaskan bahwa hanya ada empat tuntutan yang disampaikan dalam surat pemberitahuan aksi tersebut. Namun, ia tidak menutup kemungkinan adanya tuntutan tambahan dari masyarakat atau organisasi lain di masa depan.
“Kalau ada tuntutan lainnya dari masyarakat atau rekan-rekan lain, itu hal yang wajar. Misalnya tuntutan mengganti pimpinan PLN Batam atau mengembalikan PLN Batam ke PLN Persero,” jelasnya.
Sekretaris Aksi, R. Erwin Syahputra Rambe, menyatakan bahwa surat pemberitahuan aksi telah dikirimkan langsung ke Sat Intelkam Polresta Barelang.
“Kami sudah menerima tanda terima dari Sat Intelkam. Kami berharap aspirasi ini didengar oleh PT. PLN Batam dan segera membatalkan kenaikan tarif listrik serta mengabulkan tuntutan lainnya,” pungkas Erwin.
Demonstrasi ini diharapkan dapat menarik perhatian pihak terkait dan membawa perubahan yang diinginkan oleh masyarakat Batam. (*/Erwin)
