Genangan di Pelaihari makin dalam
Intensitas curah hujan yang begitu tinggi terus mengguyur Kota Pelaihari dan sekitarnya sejak dinihari hingga siang ini, Jumat (15/1/2021).
Kondisi itu berdampak buruk terhadap jalur Atilam (Pabahanan)-Desa Kunyit Kecamatan Bajuin.
Genangan di badan jalan setempat makin dalam.
Jika pagi tadi mobil masih bisa melintas, siang ini sejak sekitar pukul 11.00 Wita tak bisa lagi dilewati semua jenis kendaraan.
Pasalnya, genangan kian dalam hingga di atas pinggang orang dewasa.
Tak cuma itu, cakupan genangan di wilayah sekitar pun meluas.
Genangan telah menjamah hingga simpang empat Desa Atuatu-Kunyit-Tirtajaya-Ketapang.
Simpang empat ini berjarak sekitar 1,5 kilometer dari titik genangan yang terjadi sebelumnya.
Bahkan, ruas jalan dari arah Kota Pelaihari menuju simpang empat tersebut juga turut tenggelam yakni di wilayah Desa Atuatu.
Jaraknya sekitar 300-an meter dari simpangempat.
“Sementara ini jalur Atilam-Kunyit tak bisa lagi dilewati karena genangan cukup dalam dan melauas,’ ucap Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi melalui Kasat Lantas AKP M Taufiq Qurahman.
Itu artinya, sementara waktu akses keluar masuk ke dan dari Kota Pelaihari terputus total.
Pasalnya, jalur poros Jalan A Yani juga terputus sejak runtuhnya oprit jembatan Pabahanan, Kamis menjelang petang kemarin.
Jembatan darurat memang telah dibikin oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan Tala.
Namun hanya dapat dilintasi pejalan kaki.
Taufiq mengimbau masyarakat agar sementara waktu saat ini tak bepergian jauh jika tak ada kepentingan mendesak.
Pasalnya cuaca masih ekstrem dan akses keluar masuk ke Pelaihari pun tertutup banjir