Menristek Bambang Targetkan Vaksin Merah Putih Bisa Digunakan di Triwulan Kedua 2022

Menristek Bambang Targetkan Vaksin Merah Putih Bisa Digunakan di Triwulan Kedua 2022
Menristek Bambang (Esti Widiyana/detikcom).

METROSIDIK.CO.ID, JAKARTA — Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menargetkan vaksin Merah Putih bisa digunakan dalam program vaksinasi nasional pada 2022. Ia memastikan, proyek pengembangan vaksin nasional itu tak terpengaruh oleh mutasi baru Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

“Masih sesuai time line, karena Bio Farma sendiri sedang fokus untuk Sinovac,” kata kata Bambang PS Brodjonegoro, Rabu (7/4/2021).

Bambang optimistis vaksin Merah Putih bisa masuk program vaksinasi pada 2022. Dia menargetkan vaksin Merah Putih paling lambat disuntikkan sekitar April atau triwulan kedua tahun depan.

“Paling lambat triwulan kedua 2022, mudah-mudahan sudah bisa ikut program vaksinasi,” jelasnya.

Sampai saat ini, lanjut Bambang, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sudah menyiapkan bibit vaksin subnit protein rekombinan ekspresi mammalian dan sedang menyelesaikan yang ekspresi ragi. Begitu juga Universitas Airlangga (UNAIR) akan melakukan uji praklinis sebelum masuk pada manufaktur.

Sebelumnya, Kepala Lembaga Eijkman Amin Soebandrio mengatakan mutasi virus Corona penyebab COVID-19 menjadi tantangan dalam pengembangan vaksin Merah Putih. Saat ini beberapa varian mutasi virus Corona penyebab COVID-19 berasal dari Inggris (B 117), Asia Afrika (B.1.351), dan Brasil (B.1.1.28).

Apakah mutasi virus Corona itu akan menghambat pengembangan pembuatan vaksin Merah Putih? “Sebagai vaksin yang masih tahap pengembangan dan juga disiapkan untuk kesinambungan, maka lebih baik kalau bibit vaksinnya sudah diuji juga dengan varian virus baru agar efficacy-nya (kemanjurannya, red) tinggi,” jawab Bambang seperti dikutip dari Antara, Rabu (7/4).

 

 

Sumber: 

 

jasa website rumah theme
Baca juga  Komnas KIPI Laporkan Belum Ada Kasus Meninggal Akibat Vaksinasi Covid-19

Pos terkait