PRETORIA, METROSIDIK.CO.ID — Saat Omicron menyapu seantero Afrika Selatan, dokter Unben Pillay menerima puluhan pasien terinfeksi varian Covid-19 tersebut pada setiap harinya. Namun hingga saat ini, ia belum pernah satu kali pun mengirim pasien kliniknya ke rumah sakit.
Itulah mengapa Pillay dan jajaran dokter serta pakar kesehatan di Afsel menduga bahwa Omicron memicu gejala yang lebih ringan ketimbang Delta, walaupun varian baru itu kelihatannya jauh lebih menular.
“Para pasien dapat mengatasi penyakit ini di rumah,” katta Pillay, dikutip dari laman Outlook India, Sabtu, (11/12/2021).
“Sebagian besar dari mereka sembuh dalam periode isolasi 10 hingga 14 hari,” sambungnya.
Pillay mengatakan, jajaran pasien yang sembuh dengan sendirinya ini juga meliputi kelompok orang lanjut usia dan pemilik komorbid. Dua pekan usai Omicron pertama kali terdeteksi di Afsel, sejumlah dokter lain juga menyampaikan kisah serupa.
Kendati begitu, Pillay dan jajaran dokter lain di Afsel tetap menyerukan kewaspadaan. Data definitif seputar Omicron mungkin baru dapat didapat dalam beberapa pekan ke depan.
Menurut Institut Nasional Penyakit Menular Afrika Selatan, hanya sekitar 30 persen dari total pasien Covid-19 di rumah sakit Afsel yang mengalami gejala parah dalam beberapa pekan terakhir. Angkanya lebih rendah hampir separuh dari gelombang Covid-19 sebelumnya di negara tersebut.
Rata-rata periode perawatan pasien Covid-19 di Afsel juga berkurang hanya menjadi 2,8 hari dari sebelumnya 8. Tidak hanya itu, hanya 3 persen dari total pasien yang meninggal dunia, jauh lebih rendah dari angka 20 persen dalam gelombang sebelumnya.
“Saat ini, semua hal mengarah kepada dugaan bahwa (Omicron) itu adalah penyakit yang lebih ringan,” kata Willem Hanekom, direktur Institut Riset Kesehatan Afrika, mengutip dari data nasional dan berbagai laporan lainnya.