Pengamat Internasional: Keputusan Jokowi Undang Semua Anggota G20, Termasuk Rusia, Tepat

Pengamat Internasional Keputusan Jokowi Undang Semua Anggota G20, Termasuk Rusia, Tepat
Presiden Rusia, Vladimir Putin, saat menerima kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo di Sochi pada 18 Mei 2016.(Foto: GETTY IMAGES via BBC INDONESIA)

JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang semua anggota G20, termasuk Rusia, dinilai tepat.

Pengamat hubungan internasional sekaligus pendiri Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja menilai, pemerintah Indonesia mesti menempatkan konflik Rusia-Ukraina sesuai proporsinya untuk negara di dunia.

“Bukan sebagai konflik dua negara tetapi lebih sebagai konflik antar negara adidaya yaitu Rusia versus Amerika Serikat beserta sekutu-sekutunya di NATO yang menyeret Ukraina sebagai medan pertempuran,” ujar Dinna kepada Kompas.com, Jumat (1/4/2022).

Baca juga  Sebulan Perang Rusia Umumkan 1.351 Tentaranya Tewas, sedangkan Ukraina 14.000

Dalam pandangan dia, konflik Rusia-Ukraina memberikan dampak yang dasyat untuk berbagai negara di dunia, tak terkecuali anggota G20.

Pasalnya, perang itu menyebabkan kelangkaan beberapa sumber daya penting dan komoditas di banyak negara.

“Rusia adalah produsen besar energi untuk dunia, produsen pangan besar di dunia, aneka produk tambang dan elektronik serta persenjataan,” sebutnya.

Baca juga  Mabes Polri Sebut 2 Alasan Langsung Tahan Bahar Bin Smith

“Ketika Rusia diblokir padahal awalnya dunia ini saling terhubung maka terjadi gangguan arus perdagangan dunia yang dasyat dan bukan cuma itu, terjadi kelangkaan banyak bahan pokok,” sambung Dinna.

Dengan hadirnya Presiden Rusia, Vladimir Putin di acara G20 di Indonesia akhir tahun nanti, pemerintah Indonesia punya peluang menyuarakan penghentian perang.

Baca juga  Presiden Jokowi Beberkan Dampak Negatif Larangan Ekspor CPO dan Minyak Goreng

“Perlu dibicarakan caranya agar perang, sanksi dihentikan dan dicari solusi gencatan senjata serta titik temu antar semua pihak tanpa perlu mencekik pasokan makanan, energi, pun produk-produk vital lainnya,” ujar dia.

Pemerintah Indonesia telah mengirimkan undangan ke semua anggota G20, termasuk Rusia pada 22 Februari lalu, atau dua hari sebelum Rusia menginvasi Ukraina. Pemerintah Rusia telah menyatakan, Putin berencana memenuhi undangan itu.

Baca juga  Dilantik Jadi Kapolri, Masa Depan Polri di Tangan Jenderal Listyo Sigit

Namun sejumlah negara anggota G20 menentang rencana kedatangan Putin. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengungkapkan langkah pemerintah Indonesia terlalu jauh dengan mengundang Rusia. Ia menyatakan forum G20 tidak perlu dihadiri oleh negara yang menyerang negara lain.

Namun China bereaksi atas penolakan itu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Henbin menuturkan kehadiran Rusia amat penting sehingga tidak ada negara lain yang berhak mengusirnya dari keanggotaan G20.

 

jasa website rumah theme

Pos terkait