JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melayangkan teguran keras kepada GMF AeroAsia dan Citilink Indonesia terkait mengoperasikan 19 pesawat bermasalah. Dari hasil audit dilakukan, 19 pesawat mengalami masalah di bagian rem atau Hold Item List (HIL) Brake.
Dalam dunia penerbangan, HIL mengacu pada sejumlah pekerjaan spesifik yang harus dilakukan operator untuk memperbaiki aspek teknis tertentu di pesawat. Adapun persoalan yang diidentifikasi meliputi kerusakan pada rotor, macet, meleleh, hingga kelebihan temperatur.
Pengamat Penerbangan, Gerry Soejatman menilai, sebetulnya sah-sah saja ke-19 pesawat tersebut mengudara. Karena secara teknis, pesawat memiliki dua rem/brake. Sementara, pabrik memperbolehkan pesawatnya terbang dengan hanya satu brake.
“Ini sah, boleh (terbang). Tidak ada yang dilanggar,” kata Gerry saat dihubungi merdeka.com, Senin (27/12/2021)
Meski tidak melanggar, namun terdapat masalah performa dari maskapai tersebut jika hanya menggunakan satu brake. Di mana burung besi berkelir putih hijau itu akan mengalami performa saat take off dan landing.
Oleh karenanya, dia melihat teguran dilayangkan terhadap Kementerian Perhubungan selaku otoritas penerbangan lebih ke arah kekhawatiran. Sebab, banyak maskapai yang terbang dengan rem/brake tersebut.
“Ini larinya nanti ke gangguan schedule. Begitu rem satunya rusak, ya tidak bisa terbang dan akan terjadi gangguan pelayanan,” pungkasnya.