JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Indonesia tidak hanya ingin sukses menjadi tuan rumah G20, tapi juga ingin agar agenda yang dibawa Indonesia di forum G20, memberikan hasil yang konkrit bagi masyarakat dunia dan masyarakat Indonesia.
“Indonesia tidak hanya ingin sukses menjadi tuan rumah dan Presidensi G20 , tapi sebagai pemegang Presidensi G20 di tahun depan, Indonesia harus bisa menampilkan showcase keberhasilan dalam penaganan pandemi dan pemulihan ekonomi,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Joint Side Event G20 Sherpa dan Finance Track bersama Dunia Usaha, seperti dikutip dari RRI.co.id, Rabu (15/12/2021).
Dalam acara tersebut, Menteri Keuangan bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan apa saja agenda yang dibawa Indonesia dalam menjalankan Presidensi G20 tahun depan.
Agenda-agenda tersebut sudah didiskusikan dalam pertemuan awal Jalur Sherpa dan Jalur Keuangan di tingkat Finance dan Deputi Bank Sentral pekan kemarin.
Di hadapan para pelaku usaha, Kadin Indonesia, asosiasi usaha, perusahaan multinasional, BUMN dan kamar dagang negara-negara mitra, Menteri Keuangan menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi untuk mewujudkan agenda-agenda yang dibawa Indonesia, sehingga memberikan hasil yang nyata bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia.
“Kita akan terus mengawal bagaimana pemulihan ekonomi global pasca pandemi. Kita berharap pertumbuhan ekonomi kita akan lebih terakselerasi. Pemulihan ekonomi yang terjadi tidak hanya sebatas angka-angka, tapi masyarakat dapat merasakan manfaatnya, apakah dalam bentuk kesempatan kerja, atau kegiatan ekonomi yang muncul baik yang secara langsung karena adanya G20 dan karena momentum pemulihan ekonomi,” papar Sri Mulyani.
Agenda lainnya yang dikedepankan, dari sisi Finance, Indonesia ingin dunia ada kolaborasi antara kesehatan dan keuangan.
Belajar dari pandemi Covid 19 yang dampaknya yang menimbulkan bencana ekonomi maupun kemanusiaan, dengan adanya kolaborasi itu diharapkan dunia akan lebih siap jika menghadapi pandemi serupa di masa depan.
“Dunia harus lebih mampu menghadapi pandemi. Penanganannya harus lebih cepat, lebih efektif dan lebih less painful. Indonesia akan mendukung join tersebut,” ucap Menkeu.
Ia juga menyebut kesepakatan perpajakan nasional dan pembiayaan untuk penanganan perubahan iklim menjadi agenda yang akan didiskusikan selama masa Presidensi Indonesia di G20.
Sementara itu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya dunia usaha menjadi bagian dari Presidensi Indonesia di G20.
“Kolaborasi dan sinergi dengan dunia usaha dan pihak swasta diperlukan agar hasil-hasil konkrit dari G20 dapat diterapkan, untuk lebih memberdayakan perekonomian hingga ke kalangan pelaku usaha kecil menengah,” pungkas Menko Airlangga.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga meminta agar bahasa-bahasa yang digunakan dalam agenda-agenda G20 lebih membumi dan mudah dipahami masyarakat.
Sehingga masyarakat bisa ikut merasakan apa manfaat Indonesia menjadi tuan rumah G20.