Protes Keras Timnas Indonesia untuk All England Terkait Dipaksa Mundur

Protes Keras Timnas Indonesia untuk All England Terkait Dipaksa Mundur
Arena Brimingham tempat penyelenggaraan All England 2021.(Dok.Ist) Foto ilustrasi grup ganda putra Timnas Indonesia Hendra/Ahsan.(Dok.Ist/RRI.co.id)

METROSIDIK.CO.ID — Manajer Tim Nasional Bulu Tangkis Indonesia Ricky Ahmad Soebagdja tidak tinggal diam pasca seluruh atlet Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021.

Ricky menyatakan, Timnas Indonesia sekarang tidak bakal menunggu demi kembali berlaga di ajang dunia itu, dan menuntut hasil semua laga All England 2021 tidak masuk dalam ranking seluruh atlet BWF.

“Ini kita belum tahu kelanjutannya. Tapi, kita berharap kali ini ketidak ikut sertaan Indonesia di All England (tahun ini, red), semoga BWF (Badminton World Federation) tidak menentukan poin untuk siapapun yang juara di All England kali ini,” tegas Ricky saat konferensi pers secara daring digelar Kedutaan Besar RI (KBRI) London, Jumat (19/3/2021) petang WIB.

Sebab, kata dia, telah terjadi keputusan sepihak penyelenggara hingga berbagai tindakan diskriminatif dialami Timnas Indonesia di Inggris.

Baca juga  Jendral TNI (Purn) Wiranto Ditusuk Saat Keluar Dari Mobil

Apalagi, dia juga mengatakan, setelah All England 2021, ada Olimpiade Tokyo 2021 yang menurut rencana bakal digelar, pada 23 Juli 2021.

“Karena, Indonesia merasa diperlakukan seperti yang sudah disampaikan oleh pak Dubes Desran Percaya. Hal hal yang disampaikan NHS (otoritas kesehatan Inggris), bagaimana keteledoran BWF itu sendiri. Justru, kita harusnya dilindungi BWF. Karena, kita anak buah, istilahnya PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) ini kan organisasi di bawah (Konfederasi Bulu Tangkis Asia-red) BAC dan juga BWF,” terangnya.

Meski kecewa dengan penarikan paksa dari turnamen All England, Ricky menyebut para atlet berharap segera kembali ke Indonesia.

Baca juga  Pemerintah Inggris Tetapkan Indonesia Masuk dalam Daftar Merah Covid-19

“Atlet minta segera kemnali ke Tanah Air untuk mempersiapkan diri menjelang event event lain. Bisa sesegera mungkin kembali ke Indonesia, untuk bisa mengobati tim kita yang sedang dikarantina. Kami juga menghitung, ada aturan sampai di Indonesia, harus isolasi lagi ketika sampai,” kata Ricky.

Ricky mengakui, satu sisi, Timnas Indonesia sangat dirugikan akibat keputusan NHS itu.

“Saya yakin, kalaupun ada permohonan maaf secara resmi dari panitia walaupun BWF, bagaimana ditarik atau dikeluarkannya tim Indonesia, tim kita dirugikan. Untuk tim negara lain, jelas sangat menguntungkan,” kata Ricky.

Hingga Jumat (19/3/2021), 24 orang dari Timnas Bulu Tangkis Indonesia masih melakukan karantina mandiri di Hotel Crown, Birmingham, Inggris.

 

 

 

Sumber: 

 

jasa website rumah theme

Pos terkait