
Anambas, Metrosidik.co.id–Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 (SMPN2) Siantan, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2019 yang diperingati pada tanggal 21 Februari secara nasional. SMPN2 Siantan memperingati HPSN sekaligus dalam kegiatan SMPN2 menuju sekolah Adiwiyata tingkat provinsi dan Nasional yang diselenggarakan Sabtu, 23/02/19 di halaman sekolah.
Meskipun kegiatan memperingati HPSN pertama kali dilaksanakan oleh siswa SMPN2 Siantan ini, kegiatan berlangsung dengan berbagai penampilan kesenian dan pameran kerajinan tangan yang terbuat dari limbah sampah.
Salah satu rangkaian kegiatan yang paling menarik dalam pertunjukan yang dipersembahkan oleh siswa-siswi kelas 9 ini diantaranya, olah vokal yang dikolaborasikan dengan musikal dari bahan bekas seperti ember, tong cat sebagai gendang. Tidak itu saja, kreativitas siswa-siswi SMPN2 ini dalam pengolahan bahan-bahan dari limbah rumah tangga seakan tanpa batas, seperti pakaian dari kantong plastik bekas dan Tanjak dari sisa-sisa koran.
Fungsi program adiwiyata adalah agar seluruh pelajar ikut terlibat dalam segala aktivitas persekolahan demi menuju lingkungan yang sehat serta mampu menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Kegiatan memperingati HPSN di sekolah SMPN2 Siantan yang bertema, “Sekolah Bebas Sampah Belajar Nyaman Prestasi Cemerlang”
ini menghadirkan narasumber dari beberapa instansi pemerintah daerah setempat. Kepala Bidang (Kabid) pengolahan sampah, limbah B3 dan pengendalian pencemaran (Dishub-Lh) Kabupaten Kepulauan Anambas Risdayanti,ST.M.Ed, Kepala Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan, Raja Benny Syahrizal,S.Sos.M.SI dan Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Ero Airlangga, ST.
Dalam sambutannya, Kabid pengolahan sampah, limbah B3 dan pengendalian pencemaran Risdayanti, ST.M.Ed mengatakan, program Adiwiyata merupakan salah satu solusi mengenai persoalan sampah.”Kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran siswa-siswi untuk lebih peduli lingkungan, terlebih menciptakan mental siswa peduli sampah dan dapat meningkatkan kerativitasnya dalam mendaur ulang sampah menjadi kerajinan yang memiliki ekonomi kreatif,” jelasnya.
Selain itu dirinya mengapresiasikan siswa yang begitu antusias dalam program Adiwiyata. “Setiap manusia dilahirkan sampah semakin bertambah, saya memberikan apresiasi kepada siswa SMPN2 yang telah merayakan HPSN dan Insyaallah SMPN2 sukses mencapai Adiwiyata tingkat provinsi dan Nasional,” imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut kepala sekolah Karyono, Spd berharap Dinas terkait memberikan dukungan untuk SMPN2 Siantan agar tercapai target untuk meraih Adiwiyata tingkat Nasional. “Mohon dukungan dari dinas terkait dan diharapkan siswa-siswi dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan Insayallah apapun rintangannya kita harus berhasil menuju Adiwiyata tingkat Nasional,” himbaunya.
Sementara itu ketua Panitia HPSN sekaligus ketua Tim Adiwiyata SMPN2 Wisnu Cahyoto, S.Kom juga berharap kedepannya SMPN2 dapat meraih predikat Adiwiyata tingkat Nasional. “Meskipun SMPN2 baru pertama kali merayakan HPSN namun semangat yang terpancarkan sangat luar biasa. Sehingga, kedepannya kita optimis dapat meraih Adiwiyata tingkat nasional. Saat ini kami SMPN2 Siantan sudah meraih Adiwiyata tingkat Kabupaten,” ujar Wisnu kepada Metrosidik.
Terpisah guru kesenian dan budaya SMPN2 Siantan Mayrika Yanti ,Spd menuturkan kepada Metrosidik program Adiwiyata tidak hanya seputar kebersihan lingkungan hidup, akan tetapi, program Adiwiyata dapat diimplementasikan dalam seni. “Limbah dan sampah rumah tangga banyak manfaatnya dan dapat melahirkan karya seni yang memiliki nilai ekonomi dan sebuah terobosan dalam alat musik,” ucapnya.
Kegiatan yang dilaksanakan ini memberikan spirit dan energi peduli lingkungan kepada siswa. Debi Suryani Kelas 9 sangat antusias dalam kegiatan tersebut. “Kegiatan ini dapat memotivasi siswa-siswi menjadi lebih aktif untuk peduli lingkungan. Selain itu kami berharap, di tahun depan, dapat dilaksanakan kembali. Kami akan terus berupaya untuk belajar dan belajar lagi, serta menggali potensi bakat kawan-kawan untuk menciptakan karya-karya seni dari limbah yang ada di sekitar” cetusnya.
* Fitra