
Foto: Ferry Blue Sea Jet 1
ANAMBAS-METROSIDIK.CO.ID| Berhentinya kapal Ferry Blue Sea Jet 1 yang melayani rute pelayaran Batam, Jemaja dan Tarempa membuat masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas semakin terisolir untuk keluar daerah. Pasalnya, saat ini Blue Sea Jet menjadi transportasi andalan masyarakat Anambas sekaligus menjadi antar moda Tarempa-Letung untuk Penumpang Pesawat Wings Air.
Sebelumnya Ferry Blue Sea Jet 1 milik pelayaran PT.Pelnas Samudera Tujuh dikabarkan berhenti beroperasi pada tanggal 16 September untuk melakukan Docking.
Hal ini dibenarkan Jap Joni yang dipanggil akrab Atoy dari salah satu pengelola Ferry.
” Blue Sea Jet untuk sementara Docking dulu selama 1 bulan, jika nanti selesai Docking pihak manajemen akan memberitahukan lebih lanjut,” jelasnya melalui telpon seluler Rabu,19/9 kepada Metrosidik.
Hal senada juga disampaikan kepala dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Anambas Andi Agrial kepada media.
Terkait persoalan antar moda Tarempa-Letung yang selama ini Ferry Blue Sea Jet menjadi andalan dalam konektivitas penumpang pesawat Wings Air dibandara Letung ia menjelaskan. “Untuk antar moda saat ini memang belum ada dan kami sedang mencari pihak ketiga yang mau membuka rute pelayaran Letung-Jemaja. Alhamudlillah saat ini sudah ada yang bersedia untuk hal tersebut” katanya saat dihubungi Metrosidik.Rabu,19/9.
Ia menambahkan, pihak ketiga yang berencana akan melayani antar moda tersebut akan beroperasi dalam satu Minggu kedepan.
“Saat ini pihak pengelola sedang mempersiapkan armada mereka seperti mengecat Ferry serta melengkapi perlengkapan untuk keselamatan pelayaran” tuturnya.
Ketika disinggung harga tiket Tarempa-Letung dirinya menyampaikan harga tiket nantinya sekitar 200 ribu kebawah.
“Nanti tergantung pengelola yang penting jangan terlalu mahal, untuk titik labuh direncanakan dipelabuhan Kuala Maras atau pelabuhan Letung” tambahnya.
Selain itu ia berharap kalau bisa pengelola Ferry nantinya dapat meyediakan antar moda darat menuju Bandara karena saat ini masih difasilitasi oleh bus milik Dinas Perhubungan.
Sebelumnya pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Anambas sempat mengajukan permohonan kepada perusahaan Pelayaran PT. Rempang Sarana Bahari Rute Tanjunpinang, Letung dan Tarempa untuk merubah jadwal pelayaran pada pukul 8 pagi dari Tanjungpinang yang sebelumnya berangkat pada pukul 7 pagi. Namun apa mau dikata, permohonan dari Pemkab Anambas tersebut tidak kabulkan perusahaan.
*Fitra