Foto: Peserta Workshop Bersama Panitia
ANAMBAS-METROSIDIK.CO.ID|Lembaga Seni dan Budaya Tuah Sakti Kabupaten Kepulauan Anambas gelar Workshop Kerajinan Tradisional bersama pengrajin tradisional di Gedung Balai Seni dan Budaya MelayuTarempa, Rabu 5/9/18.
Acara workshop ini dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 4 hingga 5 September. Kegiatan dihadiri 7 orang pengrajin sebagai peserta dari berbagai Kecamatan diKabupaten Kepulauan Anambas.
Dalam kegiatan tersebut narasumber Sarjiyanto mengatakan, pengrajin harus dapat menekan serendah mungkin biaya produksi agar dapat bersaing harga dengan pengrajin dari daerah luar.
“Jika harga terlalu tinggi nantinya sulit untuk dipasarkan. Untuk itu pengrajin harus dapat menentukan harga serendah mungkin sehingga nantinya mudah dipasarkan” jelasnya
Menurutnya, tingginya biaya produksi bukan terkendala bahan baku, melainkan bahan penunjang lainnya. Ia mencontohkan, harga sebuah gantungan kunci dari perahu dipatok sebesar Rp 15000 rupiah, sementara didaerah seperti Jawa harga gantungan kunci ada yang berkisar Rp.2000 rupiah. Jika di Anambas itu baru harga gantungannya saja, belum termasuk asesoris perahunya.
Untuk itu, menurutnya pengrajin harus pandai berinovasi serta belanja bahan kelengkapan kerjinannya didatangkan dari luar.
“Jika perlengkapan kerjinan itu tersedia di Anambas sedikit dapat membantu pengrajin untuk menekan biaya produksi dan membentuk sebuah koperasi dapat meningkatkan pemasaran kerajinan tradisional di Kabupaten Kepulauan Anambas” katanya.
Selain itu Sumberdaya Manusia dan studi banding pengrajin perlu dilakukan dan perlengkapan peralatan bagi pengrajin perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas dan mutu kerjinan sehingga mampu menerobos pasar internasional seperti Ekspor.
Disamping itu, ketua panitia Workshop Kerajinan Tradisional Asril Masbah mengatakan, akan membantu pengrajin untuk pemasaran dan nanti akan dipamerkan galerri maupu setiap ada pameran.
“Agar kualitas dari hasil kerajinan khas Anambas semakin lebih baik. Memiliki manajemen pengembangan dalam menghadapi kemajuan sektor pariwisata Anambas saat ini,” kata Asril.
Acara ditutup oleh ketua lembaga seni dan budaya Tuah Sakti Aswar Abdullah . Ia mengatakan saat ini industri keratif menjadi salah satu yang banyak mengkatkan devisa negara disamping TKI dan lainnya.
*Fitra