
ANAMBAS-METROSIDIK.CO.ID|Proses lelang proyek Land Clearing lahan kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD)di Kabupaten Kepulauan Anambas berjalan alot. Proyek yang menelan anggaran APBD dari pagu anggaran sebesar Rp 9.700.000.000,- itu dikabarkan bakal gagal lelang. Pasalnya, proses lelang proyek tersebut sudah hampir dua (2) bulan berjalan dan saat ini pengumuman di web LPSE Anambas itu baru sampai tahap evaluasi penawaran.
Hasil pantauan Metrosidik dihalaman web LPSE Anambas proses upload dukoment penawaran dimulai sejak tanggal 21 Juli hingga 27 Juli dan saat ini proses lelang sudah sampai tahap evaluasi penawaran yakni pada tanggal 28 Juli sampai tanggal 6 September mendatang. Artinya, dalam tahap proses evaluasi penawaran sudah berjalan selama satu bulan lebih.
Dalam halaman web tersebut dijelaskan, sudah terdapat 6 kali perubahan dengan keterangan “panitia masih membutuhkan waktu tambahan untuk melakukan evaluasi dokument penawaran”, saat dipantau Metrosidik Jum’at 31 Agustus pukul 17.00 Wib.
Dalam jadwal penetapan pemenang lelang direncanakan akan ditetapkan pada tanggal 7 September tahun 2018 mendatang.
Untuk mengetahui kejelasan terkait alotnya proses lelang Land Clearing Kantor OPD di Kabupaten Kepulauan Anambas kepala Dinas PUPR KKA Khairul Anwar belum dapat memberikan komentar.
“Untuk kepastiannya saya belum dapat informasi jika lelang itu akan dibatalkan, nanti saya hubungi kembali. Saat ini proses lelang sedang berlangsung dan itu dikawal secara indenpenden” jelasnya melalui telpon seluler.
Terpisah, Edward Sekretaris Unit Lelang Proyek (ULP) Kabupaten Kepulauan Anambas mengatakan dirinya belum mendapatkan informasi terbaru dari Pokja tentang proses lelang Land Clearing Kantor OPD Anambas.
“Kami belum menerima laporan dari Pokja, baiknya langsung ditanyakan saja ke Kepala ULP dan ULP tidak ada kewenagan untuk membatalkan lelang” ujarnya.
Beberapa perusahan ikut dalam kontes proyek Land Clearing Kantor OPD yang disajikan diwebsite LPSE Kabupaten Kepulauan Anambas. Dari 21 peserta yang mendaftar terdapat 9 perusahaan yang mengupload dokument penawaran.
*Fitra