Menteri Bahlil Sumringah Reformasi Struktural Pacu Investasi

Menteri Bahlil Sumringah Reformasi Struktural Pacu Investasi
ILUSTRASI

JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku optimistis target investasi Rp 900 triliun pada tahun ini akan tercapai. Pasalnya, kepercayaan investor dalam negeri dan luar negeri menguat sejalan upaya reformasi struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja. Hingga kuartal III 2021 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah merealisasikan investasi 73,3% atau Rp 659,4 triliun. Dengan demikian, BKPM hanya perlu mengejar sisa Rp 240,6 triliun di kuartal IV.

“Sisanya (target investasi) akan kami selesaikan di kuartal IV. Insyallah akan mencapai target, saya optimististis. Sebab kepercayaan dunia kepada Indonesia mengubah cara mengelola dan melayani investor dalam dan luar negeri, dampak implementasi Undang Undang Cipta Kerja, perizinan melalui satu pintu yakni OSS (online single submission). Ini menghasilkan cara pandang baru dunia global dan domestik mengenai bangsa kita,” kata dia.

Ia menegaskan bahwa investasi penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) saat ini tidak hanya berasal dari sektor jasa, gudang, tetapi berangsur merata ke barang modal yakni sektor produktif seperti manufaktur, bangun industri.

Baca juga  Panglima TNI Tegaskan Terus Optimalkan Fungsi PPKM Mikro

Bahlil menyebut persebaran investasi yang berasal dari PMA dan PMDN saat ini semakin merata tidak hanya berfokus di pulau Jawa, melainkan masif di luar Jawa. “Saya masuk di BKPM Oktober tahun 2019, investasi di Pulau Jawa tercatat 57% hingga 60% dan di luar Jawa 40%-43%. Sejak kuartal III 2020 investasi di luar Jawa mencapai 62%,” tuturnya.

Investasi antara Jawa dan luar Jawa, tidak terlepas dari kebijakan Presiden Joko Widodo periode pertama yang mengarahkan pembangunan infrastruktur secara masif di luar Jawa untuk mendorong pemerataan ekonomi. “Pembangunan infrastruktur 5 tahun terakhir periode pertama Presiden Joko Widodo betul-betul berdampak luar biasa, mengubah pola pikir investor dalam negeri dan luar negeri untuk investasi di daerah. Dulu Maluku Utara siapa yang mau investasi di sana, sekarang salah satu daerah yang menerima investasi asing langsung (foreign direct investment) terbesar yakni Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan Riau,” ungkapnya.

Dengan pemerataan investasi di Jawa dan luar Jawa, ia meyakini akan mendorong target penyerapan tenaga kerja sebesar 1,2 juta di tahun ini.

Baca juga  Wiku Minta Daerah Tindak Tegas Pelanggar Prokes

Sebagai informasi, realisasi investasi periode Januari–September tercatat Rp 659,4 triliun yang terdiri dari PMA Rp 331,7 triliun dan PMDN sebesar Rp 327,7 triliun. Adapun penyerapan tenaga kerja mencapai 912.402 tenaga kerja. “Kami optimistis dengan kinerja investasi 2021, dan kami targetkan (investasi yang masuk) akan menyerap tenaga kerja langsung hingga 1,2 juta pekerja, yang tidak langsung bisa sampai 4-5 juta tenaga kerja,” tuturnya.

 

jasa website rumah theme

Pos terkait