MANADO, METROSIDIK.CO.ID — Kabupaten Kepulauan Talaud kembali diguncang gempa susulan untuk yang kedua kalinya. Kali ini gempa berkekuatan 4,5 Skala Ricther (SR) tejadi Jumat (22/1/2021) sekira pukul 00.01 WITA.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4.91 Lintang Utara dan 127.14 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 113 km arah Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 161 Km
Sebelumnya pada hari Kamis (21/1/2021) sekira pukul 20.23 WITA, terjadi gempa berkekuatan 7,1 SR disusul dengan gempa susulan berkekuatan 4,7 SR terjadi sekira pukul 22.40 WITA.
Koordinator bidang data dan Informasi BMKG Sulut Edward H Mengko mengatakan berdasarkan informasi peta tingkat guncangan (shake map), perkiraan dari BMKG, bahwa tingkat guncangan terbesar dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Nanusa. “Pulau Karatung, Pulau Marampit, Pulau Nanusa sebagai lokasi daratan terdekat dengan pusat gempa bumi (episenter),” kata Mengko, Jumat (22/1/2021).
Dikatakan, terlihat juga di shakemap bahwa kemungkinan guncangan kuat juga dialami di Pulau Karakelong bagian Utara dan Timur Laut, yakni Geme, Dapalan dan Essang. “Untuk membantu rapid assessment mengenai dampak gempa bumi terhadap kerusakan infrastruktur fisik dan kemungkinan korban, referensi peta ini bisa sangat membantu dalam rapid assessment,” tutur Mengko.
Sayangnya sampai saat ini komunikasi di pulau-pulau yang terletak di ujung paling utara wilayah Indonesia dan secara administratif berada di provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Kepulauan Talaud dan berbatasan langsung dengan Filipina tersebut masih putus akibat mati lampu dan tidak ada jaringan komunikasi.
Kabag Pemerintahan Pemkab Talaud Sepno Lanta mengatakan sampai saat ini belum terkoneksi dengan pulau-pulau terluar itu dikarenakan belum ada jaringan. “Pulau Miangas tadi memakai jaringan wifi telkom bhakti yang ada di Puskesmas Miangas. Pasca gempa langsung putus kontak,” pungkasnya.
Sumber: